search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Masker Kain Ganti Masker Bedah yang Langka, Efektifkah Halau Virus Corona?
Senin, 30 Maret 2020, 10:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Akibat semakin langkanya masker belum lagi dipatok dengan harga selangit membuat banyak orang berinisiatif untuk membuat masker dari kain sebagai upaya antisipasi mencegah virus corona penyebab sakit Covid-19.

Menurut dr Frans Abednego Barus, SpP, seorang spesialis paru dari OMNI Hospitals Pulomas, masker kain tidak memenuhi standar untuk mencegah virus corona jenis baru tersebut.

Masker yang standar untuk pencegahan virus disebutnya memiliki pori-pori yang telah diukur sedemikian rupa agar kuman, bakteri, virus, dan partikel-partikel respirasi lainnya yang berada di bawah 0,05 mikron tidak dapat masuk.

Masker kain yang memiliki lubang pori-pori besar, kata Frans, tidak memenuhi standar untuk itu. Satu-satunya fungsi masker kain adalah untuk menghalangi debu yang berukuran lebih besar dari virus.

"Masker kain, sapu tangan dilipat, itu tidak standar. Masker standar itu hanya dua, masker bedah dan masker N95," katanya dalam sambungan telepon kepada Suara.com, Minggu (29/3/2020).

Masker bedah sendiri menurutnya masih diragukan efektivitasnya, dan masker yang lebih memenuhi standar dan diyakini mampu untuk mencegah Covid-19 adalah masker N95.

Akan tetapi, penularan virus corona masih mungkin terjadi meski kemungkinannya kecil pada penggunaan masker N95. Saat masker kain dicuci, justru akan membuat kain melar dan membuat pori-pori kain semakin besar. 

"Kain apapun kita tidak pernah uji, tidak pernah pernah dianjurkan dalam kedokteran," sambungnya.

Baginya, jika ingin tetap memakai masker kain tidak masalah apabila ingin lebih tenang. Namun, alangkah lebih baik tetap menggunakan masker terstandar. 

"Mau nggak mau, suka nggak suka, beli masker yang standar. Mahal ya mau gimana lagi," pungkasnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami