search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Salah Satu Keseleo, Begini Kronologi 2 Pendaki Tertinggal di Gunung Agung
Rabu, 8 Juli 2020, 18:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Dua orang dari delapan orang rombongan pendaki asal Denpasar tertinggal di kawasan lereng puncak kawah Gunung Agung lantaran salah satunya mengalami keseleo pada bagian kakinya.


[pilihan-redaksi]
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua pendaki tersebut diantaranya adalah Ketut Wiyasa asal Denpasar dan Ayu Widya Sari asal Denpasar, Keduanya dikatakan tidak bisa turun lantaran salah satunya yaitu Widya Sari mengalami keseleo sehingga satu rekannya yaitu Ketut Wiyasa tetap di atas untuk menjaganya.

 

Menurut pengakuan salah seorang rombongan yang telah berhasil turun, Rio Tama (25) asal Denpasar, dirinya dengan anggota rombongan yang lain tidak saling kenal lantaran mereka semua janjian melalui pesan percakapan atau chatting berantai.


"Kita tidak saling kenal, kami taunya lewat pesan chating, karena sebelumnya kita ikut mendaki lewat pesan berantai yang berisi ajakan, siapa yang minat ikut mendaki ke Gunung Agung bisa invite kontak yang tertera," ujar Rio.


Delapan orang rombongan diantaranya, Agus Wisnu, Made Sudarmadi, Nyoman Madra, Edi Suyana beserta Rio Tama, Sora dan Ketut Wiyasa serta Ayu Widya Sari berangkat dari Denpasar pada Selasa malam (08/07/2020) sekitar pukul 23.00 WITA dengan mengendarai tiga unit mobil dimana masing - masing dari mereka bertemu di dalam perjalanan.

 

Hingga tiba di areal parkir Pura Pasar Agung. Sebelum mendaki, beberapa diantaranya termasuk Rio Tama dan 2 orang yang masih tertinggal di kawasan lereng puncak kawah Gunung sempat sembahyang di Pura Pasar Agung disana mereka juga bertemu dengan tiga orang pendaki dari rombongan yang lain.


Pada Rabu pagi sekitar pukul 01.30 WITA, delapan orang rombongan beserta tiga orang anggota rombongan lain yang bertemu di Pura Pasar Agung mulai mendaki. Hanya saja, di tengah perjalanan Rio Tama dan satu rekannya Sora (21) merasa tidak kuat dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pendakian sementara enam orang rekan dan tiga pendaki lainnya tersebut melanjutkan pendakian.


"Saya dan teman saya tidak melanjutkan pendakian karena sudah tidak kuat lagi ditambah melihat medan yang sangat terjal sehingga memutuskan untuk kembali," ungkap Rio.


Sambil menunggu rekannya, Rio bersama Sora kemudian perlahan turun dan sempat juga berfoto. Sampai akhirnya bertemu dengan tujuh orang pendaki yang sudah turun, diantaranya 4 orang rekannya dan tiga orang pendaki dari kelompok lain. Tujuh orang tersebut kemudian langsung turun dan mendahului Rio dan parahnya empat orang rombongan dari delapan orang tersebut langsung pulang meninggalkan empat orang rekan yang masih di dalam perjalanan turun.


Sementara Rio dan Sora menunggu di parkir Pura Pasar Agung, Wiyasa yang masih berada di atas menjaga rekannya yang keseleo berhasil menghubungi adiknya dan kebetulan adiknya tersebut memiliki rekan bernama Nyoman Sutirtayasa yang tinggal di Karangasem.


"Kebetulan saya kenal dengan adiknya Wiyasa, dia teman SMA saya dulu, saya dihubungi bahwa kakaknya (Wiyasa) bersama rekannya mengalami kendala saat mendaki, saya sempat juga berkomunikasi dengan Wiyasa dan dikirimi titik koordinatnya kemudian saya laporkan ke Basarnas," kata Sutirtayasa.


Hingga berita ini ditulis, tim Basarnas, BPBD, serta anggota Relawan Pasebaya telah berhasil menemukan kedua pendaki tersebut di atas hutan, hanya saja sejauh ini informasi terkait kondisinya belum bisa diketahui lantaran masih dilakukan proses evakuasi mengingat cuaca di seputar Gunung Agung tengah turun hujan dan berkabut.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami