search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jembrana Ditarget Jadi Lumbung Kedelai di Bali
Rabu, 22 Juli 2020, 22:55 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Sebagaimana diketahui tanaman kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan di Indonesia, setelah beras dan jagung. Tanaman pangan ini juga memiliki potensi yang besar mengingat banyaknya bahan makanan yang berbahan dasar dari kedelai. 

 

[pilihan-redaksi]
Kebutuhan akan kedelai semakin meningkat seiring dengan berkembangnya industri pangan, seperti tempe, tahu, Susu Kedelai dan kecap, sehingga perlu diimbangi dengan jumlah produksi kedelai terutama pada sektor pertanian kedelai. 

 

Untuk itu provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan  Provinsi Bali terus berusaha meningkatkan produksi kedelai di masing -masing Kabupaten di Provinsi Bali. Untuk Kabupaten Jembrana sendiri saat ini menjadi andalan produksi kedelai dan ditargetkan menjadi sentra kedelai di Bali. 

 

Tercatat, 50 persen petani kedelai Bali ada di Kabupaten Jembrana. Tahun 2020 melalui kegiatan TP terdapat 600 hektar lahan pertanian kedelai yang tersebar di masing - masing Kecamatan di Kabupaten Jembrana, dengan menanam varietas kedelai unggul (Kedelai Anjasmoro). Sehingga ditargetkan produksi kedelai di Jembrana terus meningkat tiap tahunnya dan mampu menjadi lumbung kedelai di Bali. 

Saat ini Gerakan tanam Kedelai Tahun 2020 dilakukan di Subak Jagaraga, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Rabu (22/07/2020). Kegiatan tersebut dihadiri Kabid pertanian, ketahanan dan hortikultura Dinas pertanian dan ketahanan pangan Prov Bali Ir.Wayan Sunarta MP, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana Bapak I Wayan Sutama, SP, M.Si beserta Kerama  Subak Jagaraga, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo. 

 


Menurut Wayan Sunarta, petani di Jembrana secara historis sudah terbiasa menanam kedelai, dan produksi kedelai di Bali 50% berasal dari kabupaten Jembrana. Di Jembrana sendiri di tahun 2020 diberikan bantuan sekitar 600 hektar untuk lahan untuk menanam kedelai. "diharapakan dengan adanya gerakan tanam kedelai ini disamping adanya penambahan pendapatan petani yang hanya menanam padi terus menerus, juga bisa mempengaruhi hasil tanaman padi berikutnya menjadi lebih baik" kata Sunarta usai mengikuti Gerakan Tanam Kedelai tahun 2020.

 

Wayan Sunarta juga menambahkan, Kabupaten Jembrana bisa lebih mengembangkan lahan pertaniannya untuk tanaman kedelai lokal. Dengan Lahannya cukup luas, produksi bagus dan ditunjang sisi pemasarannya yang bagus, akan "dibranding" kedelai lokal agar mampu bersaing dengan kedelai impor. Dikarenakan Kedelai lokal kandungan gizinya tidak kalah, lebih sehat tidak mengandung GMO (Genetically Modified Organisms), lebih natural jika dibandingkan dengan kedelai impor. 

 

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana I Wayan Sutama mengatakan, Kabupaten Jembrana sangat potensial sebagai sentra pengembangan kedelai , dimana dapat dilihat selain  memiliki lahan yang cukup luas juga antusiasme para petani di Kabupaten Jembrana yang tinggi dan serius dalam mengelola tanaman kedelai ini.

 

"Dengan gerakan tanam kedelai tahun 2020 di subak Jagaraga Desa Penyaringan sebagai bentuk upaya meningkatkan progaram Pajale yang difasilitasi Dinas Pertanian Provinsi Bali," sebutnya.

 


Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis dan potensi Jembrana sendiri sangat besar untuk mewujudkannya. Guna mendukung tercapainya terget tersebut, yang terpenting menurutnya mesti melalui penerapan pola tanam yang tepat, yaitu Padi Palawija. 

 


Terkait program penanaman kedelai di Kabupaten Jembrana, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, dalam hal ini bidang pertanian akan terus mengakomodir berbagai petunjuk serta program dari pemerintah Provinsi dan Pusat,. Hal itu guna memaksimalkan penanaman kedelai kedepan dalam kedelai lokal yang sangat sehat untuk mendukung konsumsi masyarakat.

Reporter: Humas Jembrana



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami