search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
67 Kasus HIV Baru Terjadi di Tabanan
Selasa, 1 Desember 2020, 22:40 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Hingga November 2020 ditemukan 67 kasus baru HIV di Tabanan, di mana paling banyak faktor resikonya adalah heteroseksual. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, dari 67 kasus HIV/AIDS yang ditemukan, sebagian besar tertular dari faktor risiko hubungan seksual yaitu 51 orang tertular dari hubungan heteroseksual dan satu orang dari hubungan homoseksual. 

Sehingga tercatat 52 orang tertular HIV karena hubungan seksual. Dari 52 orang ini, 32 sudah masuk ke tahap AIDS atau sudah menunjukkan gejala sakit sementara 19 orang masih di tahap HIV atau belum menunjukkan gejala. 

Sementara penularan lainnya berasal dari faktor resiko perinatal sebanyak tiga orang dan penularan yang tidak diketahui sebanyak 12 orang.

Dengan meningkatnya kasus HIV lewat faktor risiko hubungan seksual, pemerintah menggencarkan screening HIV untuk ibu hamil yang sudah dilakukan di setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Tabanan. 

Langkah ini untuk mencegah penularan HIV sejak dini dari ibu ke janin yang dikandungnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, sepanjang tahun 2020, telah dilakukan tes HIV untuk ibu hamil sebanyak 4.292 orang.

"Nantinya jika positif, ibu akan diarahkan untuk mengikuti program PMTCT atau pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi yang sudah bisa dilakukan di VCT Pelangi RSUD Tabanan," kata Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. Nyoman Suratmika Selasa, (01/12)

Tidak hanya pada ibu hamil, pemeriksaan HIV juga dilakukan pada populasi kunci seperti penderita TBC, IMS (infeksi menular seksual), Penasun (pengguna napza suntik), Waria, LSL (lelaki suka lelaki), WPS (wanita pekerja seks) dan WBP (warga binaan permasyarakatan).

Suratmika melanjutkan, biasanya setiap tahun, peringatan hari HIV/AIDS selalu dirayakan dengan kegiatan jalan santai dan perlombaan.

 

"Tetapi berhubung adanya pandemi COVID-19, kegiatan perayaan tidak digelar," ujarnya.

Namun, ia mengimbau agar masyarakat yang memiliki faktor risiko untuk tidak takut ke fasilitas kesehatan menjalani tes HIV. Terlebih saat ini 20 puskesmas yang ada di Tabanan sudah mampu melakukan tes HIV. 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami