search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jepang Deteksi Varian Baru Virus Corona yang Berbeda dari Inggris
Senin, 11 Januari 2021, 14:00 WITA Follow
image

bbn/dailymail/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kementerian Kesehatan Jepang pada hari Minggu (10/9/2021), mengumumkan varian baru virus corona telah terdeteksi pada empat wisatawan yang tiba di Tokyo dari Brasil.

Mutasi, yang berbeda dari yang telah didokumentasikan di Inggris dan Afrika Selatan, adalah kejadian terbaru dari virus yang berkembang. Kabar tersebut muncul ketika beberapa pemerintah daerah di Jepang tengah meminta status darurat diumumkan untuk membendung gelombang pasang kasus virus corona di negara tersebut.

Dikutip dari Suara.com, dilansir dari Euronews, tindakan serupa yang disetujui oleh perdana menteri Yoshihide Suga mulai berlaku di Tokyo dan sekitar wilayah Chiba, Kanagawa, dan Saitama pada hari Jumat. Nantinya restoran dan bar tutup mulai pukul 8 malam selama setidaknya sebulan.

Prefektur Gifu menerapkan keadaan darurat selama sebulan pada hari Sabtu. Para pemimpin prefektur Osaka, Kyoto, dan Hyogo secara resmi meminta untuk mengikutinya. Lonjakan kasus ini dikaitkan dengan penemuan varian Inggris yang lebih dapat ditularkan.

Jepang pertama kali melaporkan kasus varian virus corona yang ditemukan di Inggris pada akhir Desember. Penemuan itu mendorong negara itu untuk menutup perbatasannya untuk semua non-penduduk.

Para wisatawan dari wilayah Amazonas Brasil dinyatakan positif terkena virus corona saat tiba di Bandara Internasional Haneda Tokyo pada 2 Januari setelah menghabiskan waktu di karantina di bandara.

Takaji Wakita, kepala National Institute of Infectious Diseases, mengatakan varian baru virus itu berbeda dari yang sudah beredar di Inggris dan Afrika Selatan.

Tujuh orang didiagnosis dengan varian Inggris, Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasi, semuanya telah melakukan perjalanan ke Jepang dari Inggris atau melakukan kontak dengan seseorang yang mengalaminya.

"Saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan varian baru yang ditemukan pada mereka yang berasal dari Brasil memiliki tingkat penularan tinggi," kata Wakita kepada wartawan dalam sebuah penjelasan pada Minggu.

Dari empat yang dites positif dengan varian tersebut, satu pria berusia empat puluhan dirawat di rumah sakit setelah mengalami masalah pernapasan. Demikian pula, seorang wanita berusia tiga puluhan mengeluh sakit kepala dan sakit tenggorokan, sedangkan seorang remaja pria mengalami demam. Remaja kedua tidak menunjukkan gejala.

Secara keseluruhan, Jepang telah mencatat 282.737 kasus dan 3.805 kematian sejak dimulainya pandemi, menurut data terbaru yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade pada Juli, setahun lebih lambat dari yang direncanakan setelah ditunda karena pandemi.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami