search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Saat Pandemi Jahe Merah Banyak Diminati Masyarakat
Sabtu, 30 Januari 2021, 12:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Saat Pandemi Jahe Merah Banyak Diminati Masyarakat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak para petani di Kabupaten Belitung membudidayakan tanaman jahe merah karena nilai ekonomi tinggi dan banyak diminati masyarakat.

"Saya mengajak petani untuk membudiayakan tanaman jahe merah karena memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan di Bangka Belitung terlebih saat pandemi Covid-19 yang banyak diminati masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Belitung, Juaidi di Tanjung Pandan, Jumat (29/1/2021).

Dilansir dari Antara, selain jenis jahe merah kata Juaidi, jenis komoditi porang juga perlu dikembangkan karena kebutuhan pasar cukup tinggi.

"Sekarang petani harus melirik dan mencoba potensi komoditi strategis yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta untuk tujuan ekspor seperti porang atau jahe merah," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan dan pengelaman para pelaku pertanian, tanaman porang dan jahe merah cocok dikembangkan karena karakteristik iklim dan kondisi tanah di Bangka Belitung sesuai dengan tanaman tersebut.

"Kami dorong terus untuk mengembangkan tanaman ini karena disatu sisi pembelinya sudah siap dan sudah ada makanya kita harus ambil peluang ini," tuturnya.

Sedangkan untuk pengembangan tanaman porang, Pemprov Babel akan menjalin kontrak kerja sama baik antara petani, pembeli dan perbankan sehingga nantinya ada kepastian pasar dan harga.

Harga jual porang Rp8 ribu-Rp10 ribu per kilogram sedangkan untuk jahe merah dijual Rp26.500 per kilogramnya.

"Kami mengajak petani Belitung berperan dalam mengembangkan porang, jangan hanya jadi penonton karena nilai ekonomi tinggi dan sebagai komoditi ekspor," katanya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami