search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Juta Uang Nasabah Tiba-tiba Nol Rupiah, Ini Sejumlah Modus Pelaku Skimming
Rabu, 10 Februari 2021, 19:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kejahatan siber (skimming) kini merajalela. Polisi mengimbau kepada para nasabah Bank untuk berhati-hati apabila melakukan transaksi. 
Diharapkannya, para nasabah untuk tidak menggunakan nomor PIN yang identik dengan angka tanggal lahir, atau nomor pribadi yang bisa dibobol para pelaku. 

Selain itu, para nasabah juga diminta untuk tidak memberikan nomor PIN kepada siapa pun, termasuk orang yang mengaku pegawai Bank. 

Hal itu disampaikan Wadir Reskrimsus Polda Bali, AKBP Ambariyadi Wijaya saat gelar rilis perkara tindak pidana kejahatan skimming di Mapolda Bali, belum lama ini. 

Dijelaskannya, sejak tahun 2020 pihaknya sudah menerima ratusan laporan polisi menyusul maraknya kejahatan skimming. Para pelaku kejahatan siber tidak hanya menyasar nasabah Bank Luar Negeri tapi juga nasabah di Indonesia. 

"Ya kami menerima banyak laporan Polisi. Mayoritas korban nasabah ini Bank di Indonesia. Jadi beberapa nasabah dari Bank BPD Bali melaporkan uangnya hilang," sebutnya. 

Dibeberkannya, para penjahat ini menggunakan berbagai modus operandi. Salah satunya merekam PIN ATM saat transaksi di mesin ATM. Mereka memasang kamera pengintai yang dipasang di kanopi ATM. 

Mantan Kapolres Probolinggo Jawa Timur ini menjelaskan para pelaku cenderung mengganti kanopi mesin ATM dan seolah-olah itu asli. 
"Untuk itu, pihak perbankan menganjurkan agar saat pencet PIN ditutup pakai tangan atau penutup lainnya," imbuhnya. 

Tidak hanya itu, kata perwira melati tiga di pundak ini, modus operandi lainnya yakni kawanan penjahat ini kerap berpura-pura sebagai teknisi yang akan mereparasi mesin ATM.  

"Apabila ada yang mengaku dari pihak Bank, jangan mudah percaya. Jangan pula memberikan nomor PIN kepada orang lain. Sebab nomor PIN yang tahu hanya kita sendiri," terangnya lagi. 

Perwira yang pernah menjabat Kapolsek Denpasar Timur ini menuturkan dari laporan yang diterima selama ini ada nasabah yang mengaku memiliki uang di Bank Rp 5 juta. Tapi setelah dicek sisa Rp 500.000. 

Bahkan ada pula yang punya uang ratusan juta tiba-tiba jadi nol rupiah. "Jadi kami imbau masyarakat untuk tetap berhati-hati apabila sedang bertransaksi," pungkasnya. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami