search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Temuan Telur Yang Menggemparkan, Ternyata Telur Biawak
Senin, 15 Februari 2021, 15:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Temuan Telur Yang Menggemparkan, Ternyata Telur Biawak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Gresik X Lamongan memastikan jika puluhan telur yang ditemukan di bantaran Bengawan Solo tepatnya di Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng Lamongan, bukanlah telur buaya.

Menurut BKSDA, setelah melakukan penelitian ternyata itu telur biawak. Binatang sejenis kadal berukuran besar ini biasanya memang ditemukan di sekitar bantaran sungai. Tak ayal jika banyak diantara mereka berkembang biak di semak – semak sekitar sungai.

Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Gresik X Lamongan Agus Ariyanto, mengatakan telur yang belakangan sempat viral di media sosial itu dipastikan bukan telur buaya. Pihaknya sendiri sudah melakukan penelitian di lokasi ditemukannya telur-telur berwarna putih.

"Itu telur biawak, dilihat dari ukurannya sudah kelihatan. Telur biawak paling besar seukuran telur ayam. Berbeda dengan telur buaya mestinya lebih besar," kata Agus saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Minggu (14/2/2021).

"Di lokasi juga ditemukan jejak tapak kaki kanan dan kiri juga terlalu kecil untuk seekor buaya yang bertelur. Ukuran badan hanya sekitar 21 sentimeter," tambahnya.

Agus sendiri sebelum datang ke lokasi sempat ragu mengidentifikasi itu telur apa. Sebab di dalam foto yang dikirim ke ponselnya, telur itu tampak besar. Namun saat ditemui di lapangan, ternyata tidak sebesar telur buaya.

"Masyarakat sekitar sendiri kenapa heboh, karena sebelumnya juga ada yang pernah melihat buaya. Jadi dikiranya itu telur buaya, padahal bukan," tuturnya.

Kendati bukan telur buaya, masyarakat diharap tenang. Ia meminta agar jika ada penemuan hewan buas segera melapor. Selain itu, terkait biawak, dirinya juga mengaku prihatin dengan kebiasaan masyarakat yang suka berburu kadal besar itu.

Sebab menurutnya, adanya biawak itu mengimbangi populasi keberadaan tikus. Jika biawak terus diburu, tikus – tikus yang menjadi hama petani juga akan semakin besar. Untuk itu, kebiasaan buruk ini diharapkan Agus bisa dihentikan.

"Itu terbukti, kemarin telur biawak yang ditemukan berjumlah 37 butir. Saat saya cek, telurnya tinggal satu telur saja. Semuanya hilang diambil orang," katanya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami