Duet Svami Band-Gus Teja di Lagu Instrumen Pawiwahan Cocok untuk Gelaran Pernikahan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Meski dalam kondisi pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat, namun kreativitas tidak akan bisa dibatasi.
Terbukti, band asal Bali yang baru dibentuk pada 10 Oktober 2020 lalu saat pandemi, yakni Svami band telah menelurkan 1 mini album dengan tajuk 'Hidup'yang dirilis pada Minggu (21/3/2021).
Sebanyak 5 personel band ini terdiri dari vokal: Ade Wiwikananda (De Nanda), bass: Yudi Rama Saputra (YRS), gitar: Baskara Wibawa (Gusde), keyboard (Gede Arik Yudasmara (Arik), drum: Gusman Adi Yudiana (Gusman) sebelumnya telah malang melintang di dunia industri musik di Bali. Mereka sepakat untuk membuat band dengan lagu Bali yang juga menargetkan untuk dikenal secara nasional.
Personel Svami yang sebelumnya berlatar belakang manggung dari kafe ke kafe memasukkan sejumlah unsur dari beberapa genre musik diantaranya pop, jazz, dan keroncong ini tercermin dalam 5 lagu di mini album 'Hidup'. Seperti di lagu Hidup yang bernuansa pop dan sedikit nge-jazz dan lagu "instrumen pawiwahan" yang berkolaborasi dengan Gus Teja yang kental gaya Jazz. Lagu ini cocok disuguhkan dalam gelaran pernikahan.
"Nama Svami terinspirasi dari huruf 'V' dalam kata tersebut yang mewakili 5 personel dan tokoh Hindu di India Svami Vivekananda yang kebetulan namanya mirip saya," ujar Denanda sang vokalis saat peluncuran mini album 'Hidup' di Denpasar.
Ia berharap hasil karya mereka dapat meramaikan dan melestarikan musik Bali di masa pandemi. Tema pandemi menjadi inspirasi para musisi untuk dituangkan dalam karya. Seperti tema mini album pertama Svami kali ini mengambil dari lagu Hidup.
"Hidup mewakili keadaan dan situasi pandemi covid-19. Suka dan duka pandemi ini membelajarkan kita arti hidup lebih dalam lagi. Menyadari takdir dan nasib menyertai karma kita sebagai Manusia dengan harapan ini semua segera berakhir," ungkapnya.
Uniknya, dalam produksi mini album yang dicetak dalam bentuk CD, mereka berinisiatif membuat kemasannya dalam bentuk kotak kayu dengan desain seperti buku. Di dalamnya berisi buku tentang mini album Svami, gelang panca warna, CD mini album Hidup, stiker, gantungan kunci dari lontar dengan dikemas klasik sebagai barang yang ditujukan untuk pemberian.
"Di dalam buku juga kami berusaha mengangkat edukasi tentang aksara Bali dengan harapan melestarikan bahasa dan sastra Bali," pungkasnya.
Reporter: bbn/rob