search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Asyik Main Bola, Remaja Ini Tewas Tersambar Petir
Sabtu, 3 April 2021, 13:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Asyik Main Bola, Remaja Ini Tewas Tersambar Petir

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dua remaja di Kabupaten Tegal tersambar petir saat sedang bermain sepakbola. Satu di antaranya tewas. ‎Peristiwa tragis tersebut terjadi di Desa Mangunsaren, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jumat (2/4/2021).

Kapolsek Tarub Iptu Slamet Ibnu Akbar mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB di lapangan sepakbola Desa Mangunsaren.

Saat itu, dua kesebelasan sedang mengikuti pertandingan sepakbola persahabatan antardesa. Tiba-tiba ada petir yang menyambar dua orang di antara mereka hingga keduanya terpental dan tak sadarkan diri.

‎"Itu anak-anak sedang main bola, mau dimulai babak kedua cuaca mendung, belum hujan, tiba-tiba ada kilatan petir. Langsung menyambar dua orang yang mengakibatkan satu meninggal dan satu lagi pingsan," kata Ibnu saat dihubungi Suara.com, Jumat (2/4/2021).

Korban meninggal yakni Saeful Anas (15), warga Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, sedangkan korban yang pingsan ‎yakni Ali Farhan (17), warga Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.

Menurut Ibnu, kedua korban langsung dibawa rekan-rekannya ke Puskesmas Tarub setelah tersambar petir. Namun ‎korban bernama Saeful Anas akhirnya meninggal meski sempat mendapat perawatan medis.

"K‎orban yang meninggal ada luka bakar sedikit di bagian dada sebelah kiri. Kalau korban yang satu lagi setelah dirujuk ke RSUD Suradadi kondisinya tidak apa-apa, hanya syok," ujarnya.

Ibnu memastikan penyebab kematian korban yang meninggal adalah sambaran petir berdasarkan pemeriksaan dokter Puskesmas Tarub.

‎"Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Keluarga sudah menerima kalau ini musibah," ucapnya.

Pasca kejadian itu, Ibnu mengatakan pihaknya bersama pemerintah kecamatan dan desa sudah mengimbau agar kedua tim kesebelasan untuk tidak bertanding sepakbola terlebih dahulu karena pertimbangan kondisi cuaca.

"‎Pertandingan sepakbola yang digelar itu bukan turnamen, tapi pertandingan persahabatan biasa," imbuhnya.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami