search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akses Terputus, 12 Desa dan 6 Kecamatan di NTT Masih Terisolasi
Selasa, 6 April 2021, 07:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Akses Terputus, 12 Desa dan 6 Kecamatan di NTT Masih Terisolasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sejumlah daerah masih terisolasi pasca bencana banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mendata sejauh ini masih ada 3 Kabupaten di NTT yang terisolasi, antara lain; 6 desa di Kabupaten Malaka, 6 desa di Kabupaten Flores Timur, dan 6 kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.

"Di Kabupaten Malaka ada 6 desa di Kabupaten Malaka, jalan dan sungainya jembatannya putus. Di Kabupaten Flores Timur, di Adonara, sekitar 6 desa terisolasi karena longsoran jalan, tidak bisa dilewati kendaraan bermotor," kata Josef Nae Soi saat jumpa pers virtual, Senin (5/4/2021).

"Kemudian dia Sabu Raijua itu ada 6 kecamatan yang terisolasi karena jalannya putus dan jembatannya terputus. Itu yang saya bisa saya berikan informasi sementara ini," sambungnya.

Untuk mengevakuasi dan mengirim bantuan kepada korban, Kepala BNPB Doni Monardo menyebut pihaknya sudah menyiapkan 3 helikopter.

"Sementara sudah 3 unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT, kalau toh nanti misalnya masih kurang atau perlu bantuan lagi, maka BNPB akan menyiapkan lagi," kata Doni dalam kesempatan yang sama.

Diketahui, badai siklon tropis Seroja telah menerjang 10 kabupaten dan 1 kota di NTT, antara lain; Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur (banjir bandang), Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Hingga Senin (5/4/2021) pukul 19.00 WIB tercatat sudah ada 84 jiwa dinyatakan meninggal dunia, 71 orang masih hilang, 15 luka-luka, 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir.

Kemudian kerugian materiil yang tercatat sejauh ini; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menerbitkan peringatan dini terkait bahaya Gelombang Tinggi 4 - 6 meter akibat siklon tropis Seroja yang berlaku dari tgl 5 - 6 April 2021.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami