search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Asusila Anak Anggota DPRD Terjangkit Penyakit Kelamin
Jumat, 16 April 2021, 16:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Korban Asusila Anak Anggota DPRD Terjangkit Penyakit Kelamin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

PU (15),  gadis yang diduga sebagai korban tindakan asusila anak anggota DPRD Kota Bekasi, AT (21) mengalami penyakit kelamin hingga harus dioperasi.

Ibu dari PU, LF mengatakan bahwa anaknya harus menjalani operasi diduga karena mengalami penyakit kelamin usai dipaksa bersetubuh.

"Anak saya harus dioperasi, di area kelamin ada benjolan," katanya kepada SuaraBekaci.id, Jumat (16/4/2021).

Dia menjelaskan, sebelumnya anaknya tidak memiliki penyakit kelamin.

"Dulu engga ada benjolan setelah persetubuhan terus timbul makanya harus dioperasi jalan satu-satunya," ungkapnya.

Sebelumnya, seorang pemuda berinisial AT (21) yang merupakan anak anggota DPRD Kota Bekasi, dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan tindakan asusila. AT dilaporkan karena diduga melakukan tindakan asusila kepada pacarnya yang masih dibawah umur berinisial P (15).

Laporan dugaan tindakan asusila tersebut dilayangkan orangtua P, LF (47) dengan nomor LP/971/J/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.

LF mengatakan, AT merupakan anak anggota DPRD Kota Bekasi. Pemuda tersebut telah berpacaran dengan anaknya selama sembilan bulan.

Beberapa waktu lalu, kata LF, anaknya bercerita sering mendapat kekerasan dari AT. Anaknya bercerita mendapatkan pemukulan dengan ditampar AT. LF yang mendengar hal tersebut kemudian melaporkannya ke Polres Metro Bekasi Kota.

"Pas itu dia pukulin anak saya berkali-kali ada sekitar 4 kali. Anak saya luka memar," katanya, Rabu (14/4/2021).

Dalam proses membuat laporan dugaan tindakan kekerasan, anaknya mengaku disetubuhi oleh AT.

"Iya pertama tindak kekerasan lalu pemaksaan untuk bersetubuh karena anak saya awalnya menolak tidak mau diajak berhubungan intim. Dipaksa untuk melakukan ya nggak lama begitu kejadian," ujarnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami