search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
"The Skunk", Senjata Israel Yang Tak Mematikan Tapi Sangat Ditakuti
Sabtu, 15 Mei 2021, 11:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/"The Skunk", Senjata Israel Yang Tak Mematikan Tapi Sangat Ditakuti

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Konflik Israel dan Palestina kembali pecah dengan serangan udara yang nyaris tanpa henti. Rupanya selain alat perang yang mumpuni, Israel masih punya satu senjata rahasia yang paling dihindari yaitu air sigung.

Apa itu air sigung? Menyadur Al Jazeera Kamis (13/05), air sigung atau "the skunk" adalah senjata yang dipakai untuk membubarkan pasukan karena baunya yang menyengat.

The skunk terjemahan dari bahasa Arab yaitu "kharaara" yang secara harfiah berati "orang yang menyebalkan" karena berbau busuk yang digambarkan sebagai campuran bau kotoran dengan mayat busuk.

Cairan air sigung yang terbuat dari bahan kimia bisa menyebabkan mual, menghalangi pernapasan normal, menyebabkan tersedak dan muntah yang hebat. Itu juga dapat menyebabkan iritasi kulit, sakit mata dan perut.

Warga Palestina juga melaporkan bahwa cairan itu menyebabkan kerontokan rambut. Aparat keamanan mengklaim air tersebut tidak mematikan dan tidak beracun.

Namun dosis tinggi dapat memiliki efek yang mematikan dan ketika ditembakkan dari meriam air, itu disemprotkan dengan tekanan yang sangat tinggi, yang dapat menyebabkan cedera serius.

Semprotan kecil air sigung dapat meninggalkan bau tak sedap di kulit selama berhari-hari. Di pakaian dan di gedung, bau busuk bisa bertahan lebih lama.

Pasukan Israel menggunakan air sigung bakan hanya untuk meredam protes, mereka juga menyebarkannya untuk hukuman kolektif.

Truk sigung biasanya melewati lingkungan Palestina sambil menyemprot bangunan sebagai pembalasan bagi penduduk lokal yang memprotes pendudukan dan apartheid Israel.

Akibatnya, bisnis harus tutup selama berhari-hari dan keluarga harus meninggalkan rumah untuk jangka waktu yang lama sampai bau busuknya hilang. Inilah yang membuatnya menjadi alat hukuman kolektif yang brutal.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami