search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
ASN Kementrian Kerja dari Bali, Paket Wisata Ditawarkan Mulai Rp800 Juta Hingga Rp2 Miliar
Senin, 24 Mei 2021, 11:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Asosiasi Gabungan Industri Pariwisata di Bali atau GIPI Bali menyambut baik langkah Menteri Koordinator Kemarimitiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan untuk menginisiasi program Work From Bali atau bekerja dari Bali.

Lebih lanjut, program ini diharapkan akan dapat mengungkit perekonomian Bali yang tergantung dari sektor pariwisata yang terus mengalami kontraksi. Maka itu, diharapkan program ini dapat dieksekusi pelaku lokal terutama oleh Profesional Conference Organizer atau PCO lokal.

"Jangan sampai kegiatan diadakan di Bali, tapi pelaksananya tetap dari luar daerah," kata Ketua GIPI Bali terpilih 2021-2026 IB Agung Partha Adnyana, belum lama ini di Sanur.

Ia meyakinkan pihak Kementrian bahwa pelaku lokal Bali sudah siap mengeksekusi program Work From Bali baik dari segi finansial dan fasilitas. Ia menjanjikan program paket wisata dan meeting yang ditawarkan kali ini lebih kreatif dan berbeda.

"Ada meeting di banjar atau di perbukitan yang bisa kita tawarkan sehingga bisa menyentuh wilayah pedesaan tidak hanya di Nusa Dua atau paket yang lebih kreatif lain yang tidak bisa dilakukan PCO luar Bali," ungkapnya.

Selain 7 Kementrian di Kemenkomarves, ia membidik lembaga negara lainnya untuk mengikuti langkah serupa, bahkan seperti lembaga Polri dan TNI.

"Kita tawarkan mereka suatu program yang out of the box seperti rapat di Nusa Penida tanpa seragam polisi tapi memakai celana pendek atau lainnya," serunya.
 
Putu Gede Wiwin Gunawasika, selaku Ketua Bali MICE Forum, menjelaskan terkait anggaran untuk per paket wisata yang ditawarkan beragam dari mulai Rp800 juta hingga Rp2 miliar per kegiatan. 

"Jadi sifatnya baru kita tawarkan, seperti memancing mereka, entah dapatnya ikan (program-red) yang besar itu lihat nanti," katanya.

Dalam keterangan rilis, tercatat ada 13 lembaga negara, 30 kementerian, 28 lembaga negara non-kementerian, dan 114 BUMN di Indonesia. Jika mereka menggelar kegiatan di Bali, maka akan sangat membantu mendorong pergerakan perekonomian di Bali. Venue, Profesional Conference Organizer, Event Organizer, travel, dan juga UMKM akan tergerak.

Dijelaskannya, setahun lebih pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Bali sebagai tujuan wisata, menjadi daerah yang sangat terdampak dibanding dengan daerah lain yang berbasis industri non-pariwisata. 
 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami