search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bentrok Polisi dengan Anggota Geng Pecah, 26 Orang Tewas
Minggu, 11 Juli 2021, 11:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Bentrok Polisi dengan Anggota Geng Pecah, 26 Orang Tewas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Aparat keamanan di Venezuela tengah berjibaku memberantas komplotan geng di negara itu. Terkini, bentrok pasukan keamanan dengan sejumlah kelompok geng pecah di Ibu Kota Caracas.

Cerita miris memang menjadi kabar yang kerap tersiar dari salah satu negara di Amerika Latin itu. Sebelum dihantam pandemi corona, Venezuela telah dilanda krisis berkepanjangan. Padahal Venezuela dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan minyak.

Gizi buruk, kemiskinan, pemadaman listrik hingga warga yang berebut sembako, memantik krisis sosial berujung banyaknya aksi geng, khususnya di titik-titik wilayah miskin di Venezuela.

Melansir laman VOA Indonesia, Minggu (11/7/2021), pemerintah Venezuela mengatakan, Sabtu (10/7/2021), sedikitnya 26 orang tewas dalam hampir dua hari bentrokan antara pasukan keamanan Venezuela dan geng-geng yang mengontrol beberapa permukiman miskin di Caracas.

Menteri Dalam Negeri Carmen Melendez mengatakan diperkirakan 22 anggota geng dan empat polisi tewas.

Dia mengatakan beberapa warga sipil tewas dan 28 terluka. Delapan belas di antaranya orang-orang yang sedang berada di jalan.

Baku tembak pecah pada Rabu (7/7/2021) malam waktu setempat, mengakibatkan orang-orang lari menyelamatkan diri dari rumah mereka.

Bentrokan itu melibatkan penggunaan senapan berkekuatan tinggi, peluru pelacak, granat dan drone yang memungkinkan para anggota geng mengetahui posisi pasukan keamanan.

Sebanyak 2.500 petugas keamanan diterjunkan untuk merebut sebuah barrio atau permukiman kumuh, bernama Cota 905. Pihak berwenang menawarkan imbalan $500 ribu atau lebih dari Rp7 miliar atas informasi yang bisa membantu menangkap bos geng yang mengelola barrio itu.

Polisi menyita 24.000 amunisi, tiga peluncur roket, lima senapan, empat senapan mesin dan beberapa pistol.

"Kami menyita persenjataan militer untuk perang," kata Melendez.

Pada Juni, bentrokan -bentrokan serupa menewaskan sedikitnya tiga orang termasuk seorang perawat yang tewas terkena tembakan peluru nyasar.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami