search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lonjakan Kasus Covid-19, Muncul Kluster Karaoke Plus-Plus
Minggu, 18 Juli 2021, 12:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Lonjakan Kasus Covid-19, Muncul Kluster Karaoke Plus-Plus

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Singapura melaporkan lonjakan kasus Covid-19 terbesar dalam 10 bulan terakhir setelah satu kluster terdeteksi di sebuah karaoke plus-plus.

Menyadur Al Jazeera Sabtu (17/7/2021), Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan 56 kasus pada hari Rabu (14/7). Sebanyak 42 kasus terdeteksi di klaster karaoke.

Kluster karaoke pertama kali terdeteksi ketika seorang wanita Vietnam mengunjungi dokter karena mengalami masalah pernapasan akut pada Minggu.

Wanita Vietnam tersebut memasuki Singapura pada Februari 2021 menggunakan visa jangka pendek dan disponsori oleh sang pacar yang seorang warga Singapura.

Pihak berwenang berhasil melacak bahwa wanita tersebut sempat mengunjungi tempat karaoke. Setelah itu, kasus lain mulai terdeksi.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) langsung terjun menginvestigasi penyebaran di kalangan pramuria yang kerap berpindah-pindah belasan KTV yang berbeda lokasi.

Jumlah kasus Covid-19 langsung melonjak drastis, dari 12 kasus pada Selasa (13/7) tembus 120 kasus hingga Jumat (16/7).

Meskipun aturan pembatasan sudah dicabut, Pemerintah Singapura masih melarang kelab malam dan karaoke untuk buka.

"Setiap outlet yang menyediakan layanan, permainan dadu, dan semua kontak yang sangat dekat ini, tidak pernah diizinkan," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung kepada Channel News Asia.

Setelah terjadi kluster tersebut, Ong Ye Kung memperingatkan polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar.

Polisi Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menangkap 20 wanita pada Rabu malam, di antaranya warga Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, atas dugaan kegiatan di karaoke KTV.

Today melaporkan bahwa tiga operator karaoke sedang diselidiki karena melanggar aturan jarak sosial, tetapi tidak terkait dengan kluster.

Ong mengatakan tidak ada rencana untuk kembali menerapkan pembatasan yang baru-baru ini dilonggarkan setelah kluster tersebut ditemukan.

Di antara mereka yang terinfeksi juga seorang penumpang kapal pesiar yang dibawa ke rumah sakit pada hari Rabu. Hampir 3.000 penumpang dan awak saat ini diisolasi, menunggu hasil tes keluar.

Pada bulan Mei, Singapura telah memberlakukan pembatasan khusus yang bertujuan memperlambat penyebaran varian Delta.

Pembatsan ini juga bertujuan untuk menyelesaikan program vaksinasi yang ditargetkan mencapai dua pertiga dari populasinya pada 9 Agustus.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami