search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wanita Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Vaksin Covid-19
Kamis, 22 Juli 2021, 18:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Wanita Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Vaksin Covid-19

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang wanita di Malaysia menjadi korban pelecehan seksual secara verbal oleh vaksinator saat ia menghadiri jadwal vaksinasi Covid-19.

Menyadur World Of Buzz Kamis (22/7/2021), insiden tersebut pertama kali diungkapkan oleh Jaw Keyun. Ia menceritakan pengalaman pahitnya saat menghadiri vaksinasi Covid-19 di Johor Baru.

Bercerita melalui unggahan di Facebook pada 18 Juli, ia mengungkapkan harus menghadiri jadwal vaksin dan pergi dengan terburu-buru karena sudah terlambat.

Sesampainya di tempat, dia bergegas ke pintu masuk dan seorang petugas mendekatinya. Dia meminta untuk menunjukkan kartu identitas dan mengajaknya berbincang.

Awalnya Keyun mengungkapkan ia hanya diberi pertanyaan mengenai umur, namun akhirnya mengarah ke obrolan yang berbau porno.

"Apakah Anda pernah dicucuk (bersetubuh) sebelumnya? *menunjuk dengan jarinya dan mengarahkannya ke hidungnya." tulis Keyun saat petugas itu bertanya kepadanya.

"Keyun: Tidak *menggelengkan kepala menganggap yang dimaksud petugas adalah tes swab Covid-19." sambungnya.

Kemudian petugas tersebut kembali bertanya: "Apakah Anda ingin saya cucuk Anda?"

Keyun kemudian mengklaim bahwa petugas itu membuat gerakan cabul yakni memasukkan jari telunjuknya ke dalam salah satu telapaknya yang mengepal.

Setelah selesai berbincang dengan petugas tersebut, Keyun mendengar ia masih menjadi bahan obrolan para petugas. Dia mendengar beberapa petugas mengomentari rambutnya.

Keyun mengungkapkan bahwa dia hanya mengenakan pakaian atasan dengan belahan di bahunya dan tidak terlalu memikirkan penampilannya karena sudah terlambat.

"Dia mungkin bercanda tapi setelah komentar 'cucuk', saya merasa tidak nyaman." tulisnya.

Kejadian tersebut terus terlintas di benak Keyun. Ia awalnya ragu untuk memberi tahu suaminya, namun dia memutuskan untuk memberitahunya.

Ketika mendengar cerita istrinya, suami Keyun langsung marah besar dan berniat menghabisi petugas itu, tetapi Keyun tidak bisa mengenali siapa tersangkanya karena mereka semua berpakaian sama.

Keyun mengatakan teman-temannya mendorongnya untuk membuat laporan polisi karena dia pikir ini adalah kasus pelecehan seksual oleh petugas PPV. Dia berharap ada penyelidikan internal terhadap petugas tersebut.

Keyun juga mengungkapkan bahwa ketika seseorang mengenakan seragam, ia harus mengingat siapa yang diwakilinya serta bertanggung jawab penuh.

"Mungkin Anda berpikir itu boleh saja untuk lelucon di antara teman-teman, tetapi maaf, saya orang asing bagi Anda dan itu adalah acara formal di bawah program vaksinasi nasional pemerintah." ujar kepada World Of Buzz.

Kapolsek Johor Bahru Selatan, Asisten Komisaris Mohd Padzli Mohd. Zain mengatakan, kasus tersebut akan diusut tuntas oleh polisi.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami