search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Insentif Nakes di Karangasem Rp1,7 M Belum Cair Sepenuhnya
Selasa, 27 Juli 2021, 16:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Rapat Bupati Karangasem soal insentif nakes.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Insentif untuk tenaga kesehatan khusus COVID-19 di Kabupaten Karangasem sebesar Rp1,7 Miliar belum seluruhnya dicairkan, lantaran sejauh ini anggaran yang telah terpasang tersebut baru direalisasikan sebagian. 

Bupati Karangasem, I Gede Dana meminta jajarannya untuk memprioritaskan pencairan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19, termasuk insentif untuk para tenaga vaksinator sebesar Rp9 miliar. Menurutnya, para nakes sangat rentan terpapar Covid-19 dari pasien yang ditangani. 

Terbukti, sejauh ini ada 94 tenaga kesehatan yang sudah terpapar Covid-19, belum lagi tenaga penunjang sehingga berjumlah sebanyak 108 tenaga kesehatan yang terpapar virus asal Wuhan tersebut. 

"Saya meminta jajaran terkait untuk segera mencairkan insentif nakes dan vaksinator di masing-masing perangkat daerah dan unit-unit perangkat daerah. Menanyakan perihal kendala pencairan sekaligus mencari solusi percepatan pencairan insentif nakes termasuk tenaga vaksinator dengan Kepala Dinas Kesehatan," kata Bupati Gede Dana didampingi Sekda Sedana Merta usai rapat dengan Organisasi Profesi Bidang Kesehatan yang diketuai Kadis Kesehatan Kabupaten Karangasem pada Selasa, (27/07/2021).

Pencairan insentif bagi nakes merupakan suatu hal yang patut untuk segera dilakukan. Menurut Bupati Gede Dana, insentif nakes juga dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan optimisme dan semangat nakes yang bekerja. Mengingat pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir dua tahun, tentu pelayanan kesehatan bagi nakes dan rumah sakit harus mendapat apresiasi dengan mempercepat pencairan insentif, bukan justru terhambat.  

Tenaga kesehatan di Karangasem sangat minim, apalagi sekarang difokuskan ke penanganan Covid-19. Saya sangat apresiasi tenaga kesehatan memiliki kesabaran yang tinggi dan tidak panik dalam menangani kondisi seperti ini," tandasnya. 

Gede Dana juga mengungkapkan, untuk anggaran tenaga vaksinator yang dialokasikan Rp 9 miliar, baru direalisasikan Rp300 Juta. Terkait hal ini, dirinya telah meminta bagi unit yang belum mencairkan, supaya secepatnya direalisasi. Karena  jika dana itu tidak terealisasi, Gede Dana sebagai Bupati juga akan bermasalah.

“Saya mohonkan, anggaran yang Rp9 miliar agar terserap secara terarah. Kami paham, untuk tenaga sangat kurang sekali, saya mohon maaf kepada para perawat dan tenaga kesehatan, saya tidak ijinkan pindah keluar dari Karangasem, terkait tugas belajar keluar, kami juga tidak izinkan dulu,” terangnya.

Sementara itu, Kadiskes Kabupaten Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama menerangkan, untuk sumber tenaga kesehatan ada sebanyak 1.612 orang yang tersebar di seluruh faskes ditambah tenaga penunjang lainnya sehingga berjumlah sebanyak sekitar 2.400 orang.

“Dalam penanganan Covid ini, kami mengerahkan seluruh organisasi profesi. Kami memberdayakan semaksimal mungkin tenaga kesehatan untuk menunjang penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya. Melihat kondisi sekarang, ini barangkali menyebabkan volume pekerjaan menjadi naik, karena kita juga membuka puskesmas sampai 24 jam,” terangnya.

Dari sisi penganggaran, sudah teranggarkan di masing-masing perangkat daerah dan di unit-unit perangkat daerah. Insentif sebanyak Rp 1,7 miliar untuk tenaga kesehatan Covid-19, insentif vaksinator sebesar Rp9 miliar dan Rp3 miliar untuk kegiatan tracing dan testing.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami