search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pandemi, Kunjungan ke Perpustakaan di Badung Menurun 20,23%
Selasa, 24 Agustus 2021, 12:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pandemi, Kunjungan ke Perpustakaan di Badung Menurun 20,23%.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Berdasarkan data jumlah kunjungan dan peminjaman buku pada tahun 2019, sebelum pandemi sebanyak 17.033 orang, dengan rata-rata kunjungan perhari sebanyak 47 orang.

Sedangkan untuk Tahun 2020 jumlah pengunjung sebanyak 3.447 orang, dengan rata-rata per hari sebanyak 9 orang. 
Dari segi peminjam pada tahun 2019 jumlah peminjam koleksi 5.196 buku sedangkan di 2020 jumlah peminjam koleksi 880 buku.

Jika dibandingkan dengan kunjungan ke perpustakaan kalau diasumsikan bahwa ke perpustakaan untuk membaca atau meminjam koleksi maka penurunannya sangat tinggi dari 14.960 orang dan tahun 2020 sebanyak 3.447 orang, maka terjadi penurunan yang sangat tinggi sebesar 20,23 % dari tahun 2019.

Sedangkan dari segi peminjam terjadi penurunan dari 5.196 koleksi menjadi 880 koleksi sehingga, penurunannya 16,94 % dari tahun 2019.

"Rata- rata peminjam dari anak-anak dengan jenis buku cerita banyak dipinjam," jelas Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, Ni Wayan Kristiani, Senin (23/8) di Badung.

Jika dilihat dari cara melihat tingkat kegemaran membaca yang menggunakan 3 komponen mulai dari, frekewensi membaca yaitu, jumlah akivitas membaca per minggu, durasi membaca lama waktu aktivitas membaca perhari dan jumlah buku dibaca yaitu jumlah buku telah diselesaikan per 3 bulan.

"3 komponen ini dipakai dalam menentukan tingkat kegemaran membaca," ujarnya.

Sedangkan, latihan dengan minat baca masyarakat khususnya pelajar, kalau dilihat dari jumlah kunjungan dan peminjaman buku sebagai indikator yang mewakili komponen di atas, dapat disampaikan dari segi kunjungan.

Dalam mengukur minat baca (kegemaran membaca) ada 3 indikator antara lain, Frekuensi membaca yang dilihat dari jumlah aktivitas membaca dalam seminggu, Durasi membaca dilihat dari lama waktu aktivitas membaca perhari dan jumlah buku dibaca dilihat adalah jumlah buku yang diselesaikan per 3 bulan.

Adapun upaya-upaya dapat dilakukan dalam rangka peningkatan minat baca antara lain, pihaknya berupaya menyosialisasikan penggunaan Perpustakaan Digital Kabupaten Badung (PustakaGita), melalui web, social media dalam rangka pengenalan dan penggunaan perpustakaan digital Kabupaten Badung (PustakaGita).

"Walaupun di masa pandemi, Pemerintah juga mempersiapkan buku digital yang dapat diakses melalui gawai, maupun melalui komputer anak-anak. Penggunaan ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa mengenal batas ruang dan waktu," bebernya.

Selanjutnya, tetap menggalakkan peminjaman buku melalui LatarKuta (layanan Antar buku Pustaka) dimana untuk mengantarkan buku yang akan dipinjam bekerja sama dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia, melalui webinar untuk meningkatkan minat dan budaya baca anak-anak, melalui sosialisasi Pengembangan kebiasaan membaca di Sekolah dan di rumah.

Dikatakan pemerintah sangat berkomitmen di dalam rangka menumbuhkan minat baca, melalui sosialisasi peningkatan minat baca, serta menyiapkan koleksi yang dapat dibaca oleh masyarakat, seperti buku tercetak dan buku elektronik melalui PustakaGita. 

Pemerintah berharap lebih mendorong pemanfaatan PustakaGita dalam menyiapkan bahan bacaan. 
Didalam Perpustakaan Digital PustakaGita telah ada koleksi cerita, koleksi pelajaran dari tingkat SD, SMP, dan SMA, sehingga ini salah satu bentuk penyiapan koleksi dimasa pandemi, sehingga komponen indikator dalam perhitungan minat baca, yaitu frekwensi membaca, durasi membaca dan jumlah buka yang dibaca dapat meningkat sehingga pada akhirnya indeks minat baca masyarakat menjadi meningkat.

Selain itu pula Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Badung melakukan pembinaan-pembinaan terhadap perpustakaan yang ada di Kabupaten Badung, sehingga mendorong perpustakaan-perpustaakaan yang ada untuk dapat mewujudkan perpustakaan memenuhi standard perpustakaan dan mengharapkan kedepan perpustakaan ada semakin banyak telah diakreditasi. 

"Sehingga perpustakaan yang ada baik perpustakaan umum, Sekolah, dan Perpustakaan Khusus dapat mendorong di dalam peningkatan minat baca masyarakat," cetusnya.

Kristiani berharap, bahwa masa pandemi minat baca masyarakat harus lebih meningkat dan lebih memanfaatkan perpustakaan baik perpustakaan konvensional maupun perpustakaan digital yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Badung. 

"Kedepan berharap ada perubahan mind set masyarakat tentang perpustakaan berubah, yang dahulunya perpustakaan hanya sebagai tumpukan buku dan simpan meminjam buku koleksi, dewasa ini perpustakaan telah bertransformasi dan berperan sangat penting untuk kesejahteraan melalui program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial, dan literasi untuk kesejahteraan, melalui kegiatan peningkatan pelibatan masyarakat dalam peningkat life skill, advokasi, dan promosi perpustakaan," paparnya.

Ia menambahkan, selanjutnya perpustakaan dapat berperan didalam memfasilitasi pengembangan potensi masyarakat dalam meningkatkan keterampilan dan selanjutnya mempunyai peranan yang strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami