Pembangunan TPS3R di Subak Rapuan Ubud Ditolak Warga
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Warga menolak rencana pembangunan tempat pengolahan sampah reuse reduse recycle (TPS3R) di wilayah Subak Rapuan, Banjar Tarukan, Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Penolakan ini terkuak dalam rapat sosialisasi TPS3R yang berlangsung di Balai Banjar Tarukan, Rabu (13/10) malam. Versi warga, TPS3R dikhawatirkan menebar bau busuk dan membuat kumuh.
Sementara di kawasan Subak Rapuan cukup banyak berdiri akomodasi pariwisata baik hotel, villa maupun restoran. Terkait adanya penolakan ini, Perbekel Desa Mas Wayan Gede Dharma Yuda mengaku sedang berupaya. Sebab tidak semua desa beruntung mendapatkan kucuran dana pembangunan TPS3R ini.
Menurutnya, sesuai program Gubernur Bali yaitu desaku bersih tanpa mengotori desa lain, jadi setiap desa wajib mengelola sampah sendiri.
"Kemungkinan dalam sosialisasi, ada masyarakat masih belum memahami secara betul apa itu TPS3R. Kebanyakan mengira TPS3R itu hanya tempat pembuangan akhir,” ujarnya.
Padahal seharusnya di bulan Oktober ini pembangunan TPS3R itu semestinya sudah dimulai dengan anggaran sebesar Rp1,160 Miliar. Sehingga ditargetkan rampung pada pertengahan Desember 2021 ini.
Hal senada diungkapkan Bendesa Adat Mas, Wayan Gede Arsania, bahwa pihaknya tidak akan putus asa.
"Ya ada penolakan. Mungkin masyarakat merasa belum paham. Konotasi sampah akan kotori wilayah. Padahal sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa TPS3R itu berbeda. Kalau TPA saya sendiri sudah pasti menolak. Tapi TPS3R ini sebenarnya pendukung pariwisata. Kenapa saya merasa sangat antusias, karena saya pikir jangka panjang. Kita suatu saat harus bisa mengelola sampah," tegasnya.
Reporter: bbn/gnr