Hawk Dorong Bisnis Usaha Rintisan Pemula Berkelanjutan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
HAWK (Helping to Acquire Wealth Through Knowledge) yang merupakan kumpulan pengusaha dari lintas usaha mengadakan kegiatan Startup Weekend bertemakan "Surf or Drown dengan konsep Hawk Leadership Camp 1.0 pada Sabtu (15/1/2021) dan Minggu (16/1/2021).
Mereka berinisiatif untuk membina, usaha rintisan (startup) pemula, pelaku UMKM (small medium enterprise/SME) menjadi naik kelas dan berkelanjutan.
"Hawk adalah kumpulan pebisnis Bali peduli SME, bertujuan beri panduan, pelatihan bagaimana buat bisnis yang bisa sustainable untuk jangka panjang minium 3-5 tahun," ungkap Funder Hawk, Prov (Provokator) Eko Yulianto, saat ditemui di lokasi, Pangosekan, Ubud, Gianyar, Minggu.
Eko mengatakan para UMKM pemula hanya berpikir bagaimana bisa mendapatkan uang dengan cepat dan mudah. Namun, kata dia, paradigma itu harus diubah agar mereka memiliki perencanaan strategi bisnis agar bisa bertahan selama 3 hingga 5 tahun kedepan.
"Kami berikan wacana bagaimana mereka bisa berpikir 3 tahun bukan sesaat. Bagaimana bisnis saya tetap ada tanpa khawatir denga kompetitor," katanya.
Hawk, lanjutnya, memberi kepastian agar mereka bisa bertahan bisnis mereka bertahan 3 tahun. Indikatornya, para mentor Hawk sudah berpengalaman dan bertahan dengan usahanya lebih dari 3 tahun bahkan 8 tahun. Selain lintas berbagai usaha seperti industri manufaktur, hospitality, dan retail, narasumber Hawk juga mengundang pakar relawan yang sudah mumpuni.
Awal kemunculan Hawk akademi lahir dari euforia di media sosial bahwa pengembangan bisnis harus seperti yang sudah dipolakan namun menepis keberlangsungannya dalam jangka panjang.
"Hawk hadir untuk memberi paradigma baru bisnis yang sustainable minimum bisnis hadir 3 tahun hingga 5 tahun kdepan dari mereka rencanakan," ungkapnya.
Secara umum materi pelatihan Hawk memiliki program yang mengajarkan 9 pilar kehidupan berakar pada kebahagiaan yang menyentuh sisi spiritual, ekonomi, hingga mental (mind). "Untuk bertahan bisnis 3-5 tahun kedepan, mental mereka harus mental baja," kata dia.
Salah satu kendala UMKM, startup, SME ini, menurutnya adalah soal pendanaan. Maka itu, kehadiran investor terutama angel investor sangat terbuka untuk berkolaborasi sangat dibutuhkan.
Ada 2 opsi yang ditawarkan Hawk, pertama hadir untuk memediasi antara angel investor kepada anak didik, atau angel investor memercayakan pengelolaan pendanaannya kepada Hawk dan pihaknya kembali menyalurkan kepada UMKM.
"Kami lebih memilih opsi kedua, karena kami pebisnis kami punya tanggung jawab moral ketika dikasih dana uang modal kami akan menjaga dengan transparansi 3 arah," tegasnya.
"investor bisa tracking dana keluar, investor tracking perkembangan startup, dan posisi kapan ROI bisa didapat, kami jamin transparansinya," imbuhnya.
Hawk, kata dia, hadir bukan hanya memberi pengetahuan tapi alat berupa software menghubungkan sistem angel investor, pengelola, startupnya.
Sementara, Aji Jaens Saputra selaku Ketua Hawk Akademi, mengatakan dari 16 peserta, dimana salah satunya ada inkubator binis (Inbis) Universitas Hindu (Unhi). Yang menariknya lagi, yakni ada salah satunya punya usaha bisa menyelamatkan lingkungan juga berdampak sosial untuk kemanusiaan. Dimana usaha daur ulang sampah plastik mereka profitnya digunakan untuk kaki palsu para disabilitas. Maka itu, Hawk hadir untuk mengenalkan mereka kepada pasar yang lebih luas.
"Hawk hadir untuk membantu starup, ada tiga hal yang dipergatikan, leadership, sistem, dan keuangan," tutupnya.
Reporter: bbn/rob