search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenal Pasar Kreneng, Destinasi Wisata Malam di Denpasar
Selasa, 18 Januari 2022, 17:35 WITA Follow
image

bbn/denpasarkota.go.id/Mengenal Pasar Kreneng, Destinasi Wisata Malam di Denpasar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ada Salah satu destinasi wisata malam yang yang cukup terkenal di Denpasar yakni Pasar Kreneng. Pasar tradisional ini menjual barang perlengkapan sehari-hari, mulai dari pakaian, perlengkapan ibadah umat Hindu, hingga kebutuhan dapur. Ada juga aneka permainan anak, dan yang terpenting wisata kuliner.

Pasar yang terletak di Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara ini ramai dikunjungi warga Denpasar, wisatawan lokal, hingga turis asing. Layaknya Yogyakarta yang terkenal dengan angkringan malamnya yang lezat dan murah, demikian juga Pasar Kreneng yang pada malam hari lebih dikenal dengan sebutan Pasar Senggol.

Pasar kuliner secara khusus dibuka pukul 16.00 WITA hingga tengah malam. Pasar Kreneng identic dengan pasar murah, sebab semua barang yang dijual di sini sangat terjangkau. Penikmat kuliner akan dimanjakan aneka menu lezat dengan harga bersahabat yang dijual mulai dari lima ribu rupiah hingga Rp 20 ribu per porsi.

{bbsepartor}

Jajanan pasarnya banyak, mulai dari pisang rai, giling-giling, batun bedil, laklak, bubuh sumsum, injin, ketan merah, ketan putih, hingga lukis. Menu paling melegenda di sini, antara lain soto sapi, nasi jinggo beragam varian, dan nasi babi guling. Pedagang nasi jinggo di pasar malam ini bisa menjual lebih dari 2oo porsi per hari.

Pasar Kreneng dibangun 1983 saat Profesor Ida Bagus Mantra menjabat sebagai gubernur Bali. Pasar yang hanya berjarak 10 menit perjalanan dari Lapangan Puputan Renon ini ditempati 805 pedagang di bangunan berlantai tiga dan sekitar 211 pedagang di pelataran. Sebagian besar mereka adalah orang Bali beragama Hindu, terlihat dari tempat sesajen kecil yang ditaruh di tiang bambu atau kayu di sudut kanan atau kiri lapak pedagang.

Dua patung besar mengapit tangga masuk ke dalam pasar. Patung ini merupakan simbol 'penjaga' pasar supaya seluruh pedagang di dalamnya selalu dalam keadaan selamat.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami