search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
6.125 Personel Polda Bali Amankan Nyepi 2022
Selasa, 1 Maret 2022, 12:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/6.125 Personel Polda Bali Amankan Nyepi 2022.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sebanyak 6.125 personel Polda Bali dikerahkan untuk pengamanan di 9 polres dan polresta wilayah Bali, menjelang hari raya Nyepi yang akan dilaksanakan pada 3 Maret 2022, 

"Total kekuatan personel yang melaksanakan pengamanan selama rangkaian Hari Raya Nyepi berjumlah 6.125 personel, dan jumlah terbanyak di wilayah Polresta Denpasar 1.288 personel," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Syamsi saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin (28/2/2022).

Adapun rinciannya personel Polresta Denpasar sebanyak 1.288 petugas, Polres Buleleng 520 personel, Polres Tabanan 682 personel, Polres Gianyar 517 personel, Polres Klungkung: 415 personel, Polres Bangli: 411 personel, Polres Karangasem 761 personel, Polres Jembrana 819 personel, dan Polres Badung 712 personel.

Sedangkan menjelang pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun 2022 Polres Klungkung, Bali mengutamakan pengamanan yang dilakukan berbasis Desa Adat dengan menggandeng petugas keamanan di Desa Adat setempat yaitu Pecalang.

"Tentu kami mengajak Desa Adat untuk bersama-sama menjaga dan mengawasi aktivitas sebelum Nyepi untuk menghindari lonjakan kasus. Mengingat situasi yang begitu rawan akan lonjakan kasus COVID di Klungkung, jadi diharapkan prokes ketat tetap dilakukan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan dalam rangkaian pelaksanaan Nyepi mulai 28 Februari akan dilaksanakan ritual melasti, namun dalam pelaksanaannya nanti diatur sedemikian rupa dan dibatasi agar tidak menimbulkan kerumunan, serta prokes ketat.

Pengawasan nantinya akan dipantau langsung oleh Bendesa Adat, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Pecalang di wilayah masing-masing.

“Tentu kita harus antisipasi bersama, terutama saat pengerupukan di mana kita sudah sepakati bersama agar dalam pengarakan ogoh-ogoh cukup hanya di wewidangan (wilayah) banjar saja dijalankan sampai tempat pembakaran dan tidak diadakan pawai,” jelasnya. (Sumber: Antara)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami