search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Superfetasi, Perempuan Hamil Lagi Saat Sedang Hamil
Senin, 28 Maret 2022, 11:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Superfetasi, Perempuan Hamil Lagi Saat Sedang Hamil

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ketika seorang perempuan hamil, ia berhenti mengalami ovulasi, atau proses pelepasan telur matang dari dalam rahim yang siap dibuahi oleh sperma. Tapi, pada beberapa kasus langka, ovulasi bisa tetap terjadi saat perempuan hamil. Dan jika sel telur berhasil dibuahi, ia pun bisa hamil lagi meski dalam keadaan sedang hamil.

Dilansir dari Parenting Firstcry, fenomena ini dinamakan superfetasi, atau kerap disebut kehamilan ganda, yaitu di mana lebih dari satu janin tumbuh di dalam rahim, namun masing-masing janin ini dibuahi secara terpisah dan dalam jangka waktu yang berbeda pula.

Superfetasi membuat seorang ibu ibarat hamil bayi kembar, dengan usia kehamilan yang berbeda, dan terkadang bahkan tanggal lahir yang berbeda. Jadi, ketika bayi dilahirkan (umumnya dilahirkan lewat operasi caesar), bayi akan memiliki berat, tinggi, dan bahkan golongan darah yang berbeda.

Fenomena superfetasi sangat umum terjadi pada hewan, Superfetasi juga dapat terjadi di antara hewan. seperti tikus, kanguru, kelinci, kucing, dan domba.

Pada manusia, kasus superfetasi sangat jarang terjadi. Meski begitu, tak menampik kemungkinan ada kasus superfetasi yang tidak diketahui dan salah didiagnosis sebagai kasus kehamilan kembar biasa.

Dilansir dari Bright Side, salah satu kasus superfetasi terjadi di Australia pada seorang wanita bernama Kate Hill. Ia hamil dua kali dalam jarak waktu 10 hari. Kate melahirkan 2 bayi perempuan - Charlotte dan Olivia, yang telah diklasifikasikan sebagai kembar. Meski lahir di hari yang sama, namun kedua bayi tersebut memiliki perbedaan waktu konsepsi 10 hari, sehingga keduanya memiliki ukuran, berat, dan perkembangan yang berbeda.

Yang perlu Anda tahu, superfetasi berbeda dari kehamilan kembar biasa. Pada kehamilan kembar biasa, satu atau lebih telur dari siklus menstruasi yang sama dibuahi oleh sperma, dan terbentuk dua atau lebih janin yang hidup dan berkembang dalam waktu yang sama.

Sedangkan superfetasi terjadi ketika dua telur yang berasal dari siklus menstruasi yang berbeda dibuahi dan berkembang di dalam rahim pada waktu yang berbeda pula. Akibatnya, ada perbedaan dalam kematangan janin, karena mereka telah dibuahi pada minggu atau bulan yang berbeda.(sumber: suara.com)


 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami