search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Beredar Polling Gubernur Bali, Akademisi: Banyak Manipulasi
Sabtu, 2 April 2022, 22:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Beredar Polling Gubernur Bali, Akademisi: Banyak Manipulasi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beredarnya di grup WhatsApps polling dengan tajuk "Siapa Yang Pantas Jadi Gubernur Bali?" yang diketahui dibuat sebuah situs web Pollingkita.com.

Terkait hal tersebut, salah satu Akademisi FISIP Universitas Udayana (Unud) Dr. Ni Made Ras Amanda G menyampaikan, polling tersebut masuk akal dan diperbolehkan karena itu adalah salah satu cara sebenarnya untuk menyaring aspirasi masyarakat.

Tetapi, kata dia, bila sudah disebutkan nama-nama calon Gubernur Bali, hal itu seakan-akan tidak memberikan kesempatan calon lainnya yang ada di benak masyarakat. 

"Jangan-jangan ada sosok baru yang ada pada masyarakat tetapi tidak ada dalam poling," sebutnya saat dikonfirmasi, Sabtu (2/4/2022).

Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat berhati-hati apabila penyebaran polling ternyata sudah ada pesan-pesan tertentu untuk lebih memilih kepada orang tertentu yang menggiring pada pembentukan opini publik. 

"Pengadaan polling itu bebas saja. Namun tujuan untuk diadakan poling untuk apa. Yang harus diperhatikan adalah siapa pembuat poling tersebut. Jadi kita harus memahami bahwa ada maksud tertentu apa tidak dari si pembuat polling tersebut," jelasnya, Sabtu (2/4).

Masyarakat, menurutnya, sudah cerdas untuk mengetahui pesan politik apa di balik hal seperti ini. Ia juga menekankan perbedaan antara istilah polling survei. Polling itu tidak dilakukan dengan metode penentuan informan atau surveyor dengan cukup sah. Jadi, kata dia, siapapun boleh mengisi. 

"Jadi polling tersebut bukan mencerminkan apa yang sebagian besar ada di masyarakat dan sebenarnya banyak manipulasi informasi atau isinya artinya bisa dikerahkan massa untuk menjawab karena semua orang dapat mengisi hal yang sama," ujarnya.

Dampaknya biasanya tergantung media sebenarnya. Jadi, ini PR selanjutnya adalah media. 

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami