search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peternak di Thailand Gunakan Ganja Sebagai Pakan Ayam
Senin, 13 Juni 2022, 12:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Peternak di Thailand Gunakan Ganja Sebagai Pakan Ayam

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebuah komunitas peternakan di Lampang, Thailand, menggunakan ganja sebagai makanan untuk ayam guna meningkatkan kualitas telur dan daging ternak tersebut. Presiden dari komunitas ternak Peth Lanna, Sirin Chaemthet, mengatakan banyak peternak memilih menggunakan mariyuana setelah induk ayam mereka diketahui terkena bronkitis burung, meski telah diberikan antibiotik.

Chaemthet mengatakan para ayam lalu diberikan ganja untuk mengatasi penyakit tersebut. Hasilnya ayam ternak memiliki kekebalan tubuh yang lebih tinggi dalam menangkal penyakit itu, pun dapat bertahan dari cuaca buruk.

Setelah itu komunitas ternak di sana kemudian memutuskan tidak lagi menggunakan antibiotik dan hanya memberikan ganja pada ternak mereka. Sebagaimana diberitakan The Straits Times, pemberian makan ganja ke ayam ini dilakukan dalam eksperimen bersama Fakultas Agrikultur Universitas Chiang Mai. Informasi ini Chaemtet sampaikan pada Sabtu (11/6).

Chaemthet juga mengungkapkan perusahaannya saat ini menjual daging ayam dan telur dengan harga 100 baht (Rp42 ribu) per kilo dan 6 baht (Rp2.500) secara satuan.

Selain itu, Chaemthet menuturkan nasi ayam yang dibuat dari ayam pemakan ganja mendapatkan respons baik. Perusahaannya juga berencana menjual ayam bakar di masa depan.

Menurut Chaemthet produk ayam tersebut memenuhi keinginan konsumen akan makanan sehat dan organik. Tak hanya itu, presiden Dewan Peternakan Nasional Prapat Panyachatrak menilai menjadikan ganja sebagai pakan ayam lebih mampu menjaga keamanan pangan konsumen.

Penilaian ini muncul mengingat antibiotik pada daging dan telur ayam dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, seperti kemunculan alergi dan berkurangnya kekebalan tubuh. Alternatif ini juga dinilai mampu meningkatkan nilai komersial dari produk lain.

Thailand disebut menjadi negara pertama di Asia yang mengizinkan budidaya tanaman ganja di rumah. Meski demikian terdapat sejumlah batasan dan larangan yang masih harus diperhatikan setiap warga dan pihak yang membudidayakan tanaman memabukan ini.

Legalisasi ganja ini dilakukan demi meringankan kondisi kesehatan dan meningkatkan kesehatan yang baik di tingkat rumah tangga.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami