search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peneliti Kanada: Monyet Ubud Pakai Batu Jadi Mainan Seks
Sabtu, 20 Agustus 2022, 08:43 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com/Peneliti Kanada: Monyet Ubud Pakai Batu Jadi Mainan Seks

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Sebuah penelitian terbaru menemukan monyet-monyet di Ubud, Bali menjadikan batu sebagai mainan seks untuk masturbasi dan digunakan dengan cara menggosoknya ke genital atau alat kelamin mereka.

Mengutip Live Science, Kamis (19/8/2022) penelitian terbaru yang diterbitkan New Scientist menemukan kera ekor panjang atau macaca fascicularis, berulang kali menggosokan batu ke alat kelamin untuk bersenang-senang.

Temuan ini disebut memberikan bukti lebih lanjut terkait hipotesis mainan seks, yang sebelumnya sempat dicari tahu tentang asal usul aktivitas masturbasi dengan bantuan alat.

Tim peneliti menemukan baik monyet jantan dan betina dari kelompok berbeda hampir semuanya menggunakan batu untuk mainan seks mereka.

Meski begitu ada beberapa variasi di antara kelompok monyet, ini karena monyet cenderung pemilih pada batu yang mereka gunakan, dan monyet pejantan yang paling sering ditemukan melakukan aktivitas tersebut.

Berbeda dengan saat peneliti mengamati kera, yang tidak perlu menunggu lama untuk mengamati tingkah lakunya.

"Anda akan melihat bagaimana batu ini diketuk dan digosok secara teratur. Tapi tentu saja tidak setiap saat mereka melakukannya, tapi jika berhenti sejenak untuk mengamati, mereka akan mulai bermain dengan batu tersebut," ujar Peneliti Utama, University of Lethbridge Alberta Kanada, Camilla Cenni.

Sayangnya, Cenni hanya mendokumentasikan kegiatan ini pada satu populasi kera di Bali, Indonesia atau tepatnya Suaka Hutan Kera Suci Ubud. Tapi ia memprediksi, batu digunakan lebih luas oleh hewan mamalia ini.

Adapun hasil penelitian ini adalah kelanjutan penelitian yang dipimpin oleh Cenni sebelumnya, yang diterbitkan di jurnal Physiology & Behavior pada 2020 silam, dengan hipotesis mainan seks pada kera jantung.

Peneliti juga menambahkan, karena hewan ini terbiasa diberi makan oleh pengunjung, sehingga waktu untuk mencari makan bisa diminimalisir dan para monyet ini lebih pilih menghabiskan waktu bermain dengan batu.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami