search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Di Ambang Perang Baru, NATO Gelar Latihan Militer di Kosovo
Senin, 19 Desember 2022, 12:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Di Ambang Perang Baru, NATO Gelar Latihan Militer di Kosovo

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Misi NATO di Kosovo mengumumkan bahwa aliansi tersebut akan mengadakan latihan militer taktis dalam beberapa hari mendatang. Pengumuman itu muncul di tengah ketegangan antara pemerintah Kosovo yang didukung Barat dan minoritas Serbia di provinsi itu. Pasukan Kosovo (KFOR) akan melakukan latihan militer reguler di dekat pangkalannya di Novo Selo.

"Latihan ini bertujuan untuk melatih unit KFOR untuk menjamin kebebasan bergerak dalam situasi tanggap krisis & akan terdiri [dari] serangkaian simulasi taktis & aktivitas logistik," misi tersebut mengumumkan melalui akun Twitter-nya, dikutip Senin (18/12/2022).

Adapun, "kebebasan bergerak" mungkin mengacu pada penghapusan barikade, yang didirikan minoritas Serbia Kosovo di sekitar komunitas mereka awal bulan ini untuk melindungi dari serbuan pasukan keamanan provinsi mayoritas Albania.

DIlansir Russia Today, barikade berdiri setelah polisi Kosovo menangkap seorang perwira Serbia pekan lalu, menuduhnya menyerang salah satu patroli mereka. Saat ketegangan antara Pristina dan Beograd berkobar, pejabat etnis Albania menggantikan rekan mereka dari Serbia di Mitrovica Utara, kotamadya mayoritas Serbia terbesar di utara Kosovo.

Sebelumnya, semua anggota partai Serb List, yang menikmati kemenangan telak dalam pemilu, mengundurkan diri dari jabatan mereka sebagai protes atas rencana Pristina yang sekarang sudah tidak berlaku untuk melarang plat nomor Serbia di Kosovo.

Pada Kamis, Presiden Serbia Aleksandar Vucic meminta izin KFOR untuk mengerahkan hingga 1.000 tentara dan petugas polisi Serbia di Kosovo, seperti yang berhak dilakukan berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244.

Resolusi ini, yang mengakhiri kampanye pengeboman NATO di bekas Yugoslavia pada tahun 1999, mengizinkan Beograd mengirim personel militer dan polisinya ke Kosovo dalam situasi tertentu, termasuk jika "kehidupan yang damai dan normal" penduduknya di sana terancam.

Meskipun KFOR belum menanggapi permintaan Vucic, KFOR mengatakan "sedang mengevaluasi" proposal tersebut. Sementara itu, KFOR mengumumkan perluasan penempatannya sendiri di Kosovo utara pada hari Sabtu.

Kosovo, yang secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, diduduki pasukan NATO sejak 1999.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami