Brimob Gadungan Terungkap Saat Dua Istrinya Rebutan Status Bhayangkari
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Pria di Sulawesi Selatan, Haerul mengaku sebagai anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan selama lima tahun terakhir. Statusnya pun terbongkar setelah kedua istrinya saling berebutan status sebagai ibu Bhayangkari.
Salah satu istri HR, Marniati menuturkan, bahwa dirinya tidak menerima jika istri Haerul yang berada di Kabupaten Bone menyandang status sebagai ibu Bhayangkari. Hal itu menyebabkan dia datang ke Polda Sulsel.
"Istri keduanya mau dijadikan sebagai ibu Bhayangkari, makanya saya datang ke polda," kata Marniati, Sabtu (25/2).
Marniati datang ke Polda dengan membawa kartu tanda anggota (KTA) Polri milik suaminya. Petugas kemudian memeriksa KTA tersebut. Hasilnya tidak ada nama Haerul dalam daftar anggota Polri di Polda Sulsel.
Kemudian Marniati menuturkan bahwa pada saat dia menikah dengan Haerul, tidak ada upacara pernikahan selayaknya dilakukan seperti pedang pora. Bahkan, dia juga tidak pernah mengikuti kegiatan Bhayangkari.
"Tidak ada upacara penyambutan pedang pora dari anggota polisi. Bahkan, saya tidak ikut kegiatan Bhayangkari. Hanya pengajian di kelompok majelis taklim, itupun bukan bersama ibu Bhayangkari," ungkapnya.
Saat ini, kata Mariati suaminya sedang menjalani pemeriksaan dan penahanan di Mapolrestabes Makassar akibat mengaku sebagai anggota Polri.
"Masih di Polrestabes Makassar masih diperiksa dan ditahan di sana," imbuhnya.
Sebelumnya Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar KomisarisLando KS mengatakan Haerul ditangkap oleh personel Brimob Batalyon A Polda Sulsel setelah menerima laporan dari warga.
"Terbongkarnya penyamaran HR, setelah istrinya curiga dengan gerak gerik suaminya yang tidak bertindak layaknya seorang anggota Polri. Sehingga datang ke markas Brimob untuk menanyakan dan memastikan HR anggota Brimob atau bukan," ungkapnya.
Dari laporan itu, kata Lando HR diamankan kemudian diperiksa dan ditemukan barang bukti berupa kartu anggota Polri palsu.
"Motifnya mengaku sebagai anggota Polri hanya ingin disegani dan ditakuti di keluarganya. Penyamaran ini sudah berlangsung selama lima tahun atau sejak tahun 2018 lalu," kata Lando. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net