Buka BBTF 2023, Gubernur Koster Tegaskan Hulunya Pariwisata Bali adalah Budaya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023 di Westin Nusa Dua, Badung pada, Jumat (Sukra Pon, Kulantir) 16 Juni 2023 bersama Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kemenparekraf RI, Vinsensius Jemadu serta Ketua BBTF, Putu Winastra.
Gubernur Bali dalam sambutannya menyampaikan, Bali pulih dari pandemi COVID – 19 yang berlangsung selama dua tahun lebih hingga membuat pariwisata terpuruk.
"Astungkara berkat kerja ekstra keras Kita semua, pandemi COVID – 19 bisa dikelola dengan baik, dan Bali merupakan Provinsi di Indonesia terbaik yang menangani Pandemi COVID – 19, setelah vaksinasi COVID – 19 di Bali menjadi paling tercepat dengan mencapai angka tertinggi, yaitu : 1) Vaksinasi pertama mencapai 108 persen; 2) Vaksinasi kedua 98 persen; dan 3) Vaksinasi ketiga booster lebih dari 80 persen," ungkapnya.
Kerja ekstra keras ini, lanjutnya, telah membawakan hasil, dimana masyarakat dunia kembali memberikan kepercayaan kepada Bali sebagai Pulau Dewata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.
"Itulah sebabnya mulai 7 Maret 2022, Saya memberlakukan wisatawan mancanegara masuk Bali tanpa karantina, sehingga pariwisata Bali secara perlahan mulai pulih," ujarnya.
Baca juga:
350 Buyers dari 51 Negara Ramaikan BBTF 2023
Pada bulan Januari 2022, wisatawan mancanegara yang ke Bali jumlahnya hanya 500 orang, Februari naik ke angka 700 orang, dan begitu Saya memberlakukan kebijakan tanpa karantina tercatat pada bulan April sampai akhir tahun 2022 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali sudah mencapai lebih dari 2 juta orang.
Pariwisata Bali memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Bali. Dimana lebih dari 54 persen perekonomian Bali bergantung dari pariwisata. Oleh karena itu, pemulihan pariwisata berdampak langsung terhadap pemulihan ekonomi Bali.
Pada tahun 2020 ketika pariwisata Bali mengalami keterpurukan, perekonomian Bali juga ikut terpuruk di angka minus 9,31 persen atau paling rendah dalam sejarah di Bali dan paling rendah di Indonesia, karena baru pertama kali dunia mengalami Pandemi COVID – 19.
Sejalan dengan membaiknya Pandemi COVID - 19, di tahun 2021 ekonomi Bali mulai membaik menjadi minus 2,47 persen, selanjutnya tahun 2022 perekonomian Bali berada diangka positif 4,84 persen (Year on Year) pada bulan Desember 2022. Kemudian tahun 2023 triwulan I, perekonomian Bali sudah mengalami lompatan dengan tumbuh 6,04 persen atau sudah tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Atas pertumbuhan ekonomi Bali yang sudah tinggi ini, maka sudah waktunya Kita melakukan suatu gerakan percepatan pemulihan pariwisata. Saya mendorong pembangunan pariwisata di Bali agar diselenggarakan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali dan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali, supaya pariwisata Bali berkualitas dan bermartabat dengan betul – betul menjaga budaya Bali melalui tata kelola yang baik. Sehingga hal ini semua harus menjadi komitmen bersama.
"Itulah sebabnya, Saya mengajak terus pemangku kepentingan pariwisata agar bergerak serentak secara bersama – sama mewujudkan pariwisata yang berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat. Kita harus bersama – sama menjaga alam, manusia, dan kebudayaan Bali agar tetap lestari serta tetap menjadi daya tarik utama wisatawan dunia,” ujar Wayan Koster.
Untuk menjaga kualitas pariwisata Bali, pihaknya tengah gencar memberlakukan pengetatan terhadap perilaku wisatawan yang tidak baik di Provinsi Bali.
“Ingat Bali jangan dirusak oleh perilaku – perilaku yang tidak sopan, karena Bali harus dibangkitkan dengan budaya yang kuat, kearifan lokalnya yang terjaga melalui ekosistem kehidupan yang baik,” tegas pemimpin nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali ini yang disambut tepuk tangan.
Pembangunan infrastruktur juga tengah gencar diberlakukan untuk pariwisata. Pembangunan infrastruktur ini penting, karena Bali sangat tertinggal di bidang infrastruktur dibandingkan dengan Singapura, Thailand dan Malaysia.
“Infrastruktur yang gencar Saya bangun bertujuan agar Bali berdaya saing hingga mampu memenangkan persaingan global, khususnya di sektor pariwisata,” kata mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Mengakhiri sambutannya, Saya sangat mendukung acara hari ini. Koster berharap seluruh pemangku kepentingan di pariwisata memahami bahwa hulu dari pariwisata Bali ini adalah budaya, untuk itu mari jaga alam dan budaya Bali ini dengan baik.
“Tanpa alam dan budaya Bali, pariwisata Bali tidak akan bisa eksis berkelanjutan sepanjang jaman yang menjadi sumber perekonomian masyarakat Bali,” pungkas Gubernur Wayan Koster yang disambut tepuk tangan.
Editor: Robby
Reporter: Humas Bali