search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Apa Yang Dimaksud dengan Markup? Ini Penjelasannya
Jumat, 18 Agustus 2023, 19:29 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Apa Yang Dimaksud dengan Markup? Ini Penjelasannya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Harga jual suatu produk ditentukan berdasarkan teknik markup. Tujuan melakukan markup adalah untuk menentukan harga jual yang tidak merugikan perusahaan. 

Seperti dikutip dari belajarekonomi.com, Markup adalah penetapan prosentase kenaikan harga yang ditentukan berdasarkan harga pokok produk tersebut. Secara tidak langsung, prosentase ini menentukan keuntungan yang akan didapat.

Pentingnya Menguasai Teknik Markup

Apakah Anda pernah mengalami kebingungan sebagai pelaku usaha, khususnya dalam menentukan harga jual sebuah produk? Apabila terlalu mahal, pembeli akan sedikit. Apabila terlalu murah, perusahaan bisa rugi atau tidak memperoleh keuntungan maksimal. Dengan menggunakan teknik markup, Anda bisa menentukan harga dengan tepat.

Sebelum melakukan markup, pemilik usaha harus lebih dulu menghitung biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan mendistribusikan kepada pembeli. Biaya ini disebut Harga Pokok Penjualan (HPP). Biaya yang termasuk dalam HPP adalah harga bahan baru hingga biaya pembuatan produk.

HPP tersebut bisa dihitung per unik. Caranya dengan membagi total HPP dengan jumlah unit yang diproduksi. Hal ini berlaku pada proses produksi yang menghasilkan produk lebih dari satu unit. Persentase markup kemudian ditentukan berdasarkan harga produksi tersebut. Harga markup harus lebih besar daripada harga produksi agar perusahaan memperoleh keuntungan.

Dengan mengetahui teknik ini, Anda juga bisa mengatur pemberian diskon dalam proses penjualan. Pemberian diskon seharusnya tidak menimbulkan kerugian pada penjual. Bahkan, perusahaan tetap dapat memperoleh keuntungan dari hasil penjualan tersebut meskipun dengan harga diskon. 

Mengenal Perbedaan Markup dan Margin

Dalam proses jual beli barang, ada juga yang disebut margin. Keduanya memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. Markup adalah prosentase keuntungan dari harga pokok sedangkan margin adalah selisih nilai jual dengan harga pokok. Bisa disebutkan, markup adalah bagian dalam proses perencanaan bisnis, sedangkan margin diperlukan dalam laporan keuangan.

Untuk mendapatkan nilai markup dan nilai margin, ada dua rumus berbeda yang bisa dilakukan.

Rumus markup adalah ( (Rencana harga jual – HPP ):HPP ) x 100%
Rumus margin adalah ( (Harga jual final – HPP ) : Harga jual final ) x 100%

Dari rumus ini jelas bahwa harga markup bisa ditentukan sebelum produk dijual, sedangkan harga margin diketahui setelah barang laku. 

Cara Menentukan Harga Markup 

Untuk menentukan harga markup, ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan. Apa saja hal tersebut?

1. Kondisi Kompetisi Pasar

Sebelum menentukan harga pasar, Anda perlu memperhatikan kondisi pasar. Produk serupa dari pesaing dijual dengan harga berapa? Sebisa mungkin harga yang Anda tetapkan tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dari produk pesaing, terutama bila kualitasnya setara. 

Kondisi pasar yang ramai atau lesu juga bisa jadi bahan pertimbangan dalam menentukan harga markup. Jika ingin mendapatkan banyak penjualan, Anda harus menetapkan harga markup yang tidak terlalu tinggi pada kondisi pasar yang lesu.

2. Keunggulan Produk

Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga markup adalah keunggulan produk. Apakah keunggulan produk tersebut tergolong spesifik sehingga tidak banyak yang memilikinya? Apakah produk ini memiliki daya tarik yang membuatnya dijual dengan harga lebih mahal?

Nilai plus pada suatu produk dapat menjadi pertimbangan Anda dalam menentukan harga markup. Karena itu, sangat penting untuk menciptakan produk yang berkualitas dan memberikan layanan terbaik demi bisa menentukan prosentase lebih besar.

3. Target Penjualan

Anda juga perlu mempertimbangkan target penjualan sebelum menentukan harga markup. Apakah perusahaan ingin menjual produk dalam jumlah yang banyak? Atau perusahaan ingin menghabiskan stok produk yang ada agar cash flow berjalan lancar? 

Faktor tersebut dapat menjadi pertimbangan Anda untuk menentukan harga markup yang lebih rendah. Tujuannya adalah supaya produk cepat laku sesuai rencana perusahaan. Keuntungan didapatkan dari akumulasi hasil laba penjualan.

4. Kelas Produk

Faktor selanjutnya adalah kelas produk yang ditawarkan. Semakin mewah produk tersebut, harga markup bisa lebih tinggi. Konsep mewah menjadi toleransi untuk menentukan harga jual lebih mahal daripada produk serupa. Meski begitu, produk yang sifatnya mewah ini memiliki target pasar yang lebih sedikit sehingga peluang produk laku terjual juga lebih kecil.

Ini dia ulasan mengenai markup dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukannya. Menguasai teknik ini akan membantu pemilik usaha dalam menjual produk berdasarkan faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi harga jual.

Editor: Robby

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami