search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Heboh Mantan Presiden Rusia Sebut AS Terancam Perang Saudara
Selasa, 29 Agustus 2023, 17:40 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Heboh Mantan Presiden Rusia Sebut AS Terancam Perang Saudara

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Mantan Presiden Rusia yang juga Wakil Sekretaris Dewan Keamanan, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berada dalam ancaman perang saudara. Hal ini terjadi saat hubungan kedua negara berada di titik kritis sejak Moskow menyerang Ukraina.

Dalam sebuah wawancara kepada Russia Today, Medvedev memaparkan perselisihan di kalangan elit AS dapat menyebabkan perang saudara. Apalagi sejak penahanan Donald Trump, yang menjadi presiden pertama AS yang didakwa.

"Amerika saat ini berada dalam keadaan kacau dan berkonflik dengan dirinya sendiri. Dalam pandangan saya, perselisihan ini tidak dapat didamaikan, dan konflik dalam negeri seperti itu sering kali berujung pada perang saudara," kata Medvedev dalam wawancara itu dikutip media resmi TASS, Selasa (28/8/2023).

Medvedev pun menambahkan bahwa konfrontasi sedang berlangsung antara kelompok politik konservatif Partai Republik dan sektor liberal yang diwakili oleh Partai Demokrat. Menurutnya, ini pada kenyataannya telah memecah belah Negeri Paman Sam.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di AS, namun ini adalah tingkat konflik yang terjadi saat ini," tambahnya.

Ini bukanlah pertama kali Medvedev mengungkapkan potensi perang sipil di negara rivalnya itu. Desember lalu, ia juga menyebut AS dalam ancaman perang sipil dan Texas serta California akan menjadi negara sendiri.

Medvedev lalu mengatakan pasca perang sipil itu, Elon Musk akan menjadi presiden. Hal ini ditanggapi Musk yang hanya mengatakan cuitan Medvedev itu sebagai rangkaian pernyataan yang epik.

Tak hanya itu, Medvedev juga sempat memprediksi bahwa Inggris akan kembali ke Uni Eropa (UE). Namun menurutnya, kembalinya Inggris ke pakta negara Eropa itu akan membawa UE dalam kejatuhan, di mana Euro tidak akan berlaku dan Kerajaan Keempat Jerman kembali terbentuk.(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami