Sapi Brasil Sudah Bebas PMK, Ini Buktinya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Brasil menegaskan bahwa saat ini sapi asal negaranya sudah bebas penyakit mulut dan kuku (PMK). Bahkan, 20 persen sapi Brasil berada di wilayah yang diakui bebas PMK tanpa vaksinasi dan 80 persen sisanya berada di zona bebas PMK dengan vaksinasi.
Hal itu diklarifikasi oleh pihak Kedutaan Brasil untuk Indonesia, Bruno Breitenbach kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/8/2023). Pernyataan tersebut juga telah diverifikasi dengan dokumen terbaru yang dirilis World Organisation for Animal Health (WOAH) yang menerbitkan daftar anggota yang mempunyai zona bebas PMK, dimana vaksinasi tidak perlu dilakukan. Negara Brasil masuk di dalamnya.
Brasil melalui negara bagian Santa Catarina telah memberikan dokumen yang ditujukan kepada Dirjen WOAH pada Februari 2007. Kemudian menyusul satu zona di Negara Bagian Mato Grosso do Sul yang ditunjuk oleh Delegasi Brasil dalam dokumen yang ditujukan kepada Direktur Jenderal pada bulan Agustus 2010.
Satu zona perluasan yang ditunjuk oleh Delegasi Brasil dalam sebuah dokumen ditujukan kepada Direktur Jenderal pada bulan September 2017, beranggotakan Amerika dari Amapá, Roraima, Amazonas, Pará, Rondônia, Acre, Espírito Santo, Minas Gerais, Rio de Janeiro, Sergipe, Distrito Federal, Goiás, Mato Grosso, Paraná, São Paulo, Bahia, Tocantins, Alagoas, Ceará, Maranhão, Paraíba, Pernambuco, Piauí, Rio Grande do Norte, dan sebagian Mato Grosso do Sul.
Kepada CNBC Indonesia, Bruno menegaskan sapinya sudah bebas PMK. Wabah PMK terakhir di Brasil tercatat pada tahun 2006.
"Selanjutnya, Brasil telah diakui bebas PMK oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia-OIE sejak tahun 2018 (Resolusi 22/2018 diadopsi pada Sidang Umum ke-86 Majelis Dunia OIE Delegasi)," katanya.
Brasil saat ini menerapkan Rencana Strategis Nasional yang bertujuan untuk pengakuan seluruh wilayah bebas PMK tanpa penggunaan vaksinasi pada tahun 2026. Selain itu, Brasil juga menegaskan sebagai eksportir daging sapi terbesar di dunia, Brasil sangat memperhatikan kualitasnya dari ekspornya.
Brasil mengadakan inspeksi resmi sanitasi permanen dan in-loko pelayanan di seluruh rumah potong hewan yang berproduksi untuk ekspor.
Keandalan yang tinggi dari peternak Brasil melalui sistem inspeksi ditunjukkan oleh ekspor dari industri peternakan Brasil ke pasar dengan persyaratan sanitasi paling ketat di dunia, seperti Australia, China, Amerika, Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, dan Singapura.
"Totalnya lebih dari 150 negara-negara mengimpor daging Brasil dan produk peternakan lainnya, termasuk yang berasal dari Brasil persyaratan praktik halal yang paling ketat, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Iran," jelasnya.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net