search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putin Menyambut Erdogan di Sochi, Pamer Serangan Balik Ukraina Gagal
Selasa, 5 September 2023, 17:55 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Putin Menyambut Erdogan di Sochi, Pamer Serangan Balik Ukraina Gagal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Vladimir Putin mengatakan serangan balik Ukraina gagal saat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Sochi, Rusia, pada Senin (4/9).

Komentar Putin merespons pertanyaan jurnalis soal sejumlah pihak termasuk Barat yang menyatakan serangan balik Ukraina terhenti.

"Mengenai penghentian serangan balasan [pasukan Ukraina], ini bukan penghentian, ini kegagalan. Setidaknya, itu yang terjadi hari ini," kata Putin saat konferensi pers bersama Erdogan, dikutip TASS.

Ia kemudian berujar, "Kita lihat saja apa yang terjadi selanjutnya. Saya berharap akan terus seperti ini."

Kementerian Pertahanan Rusia juga sebelumnya melaporkan serangan balik Ukraina gagal. Menurut mereka, dalam sepekan, Ukraina kehilangan 5.600 personel.

Selain itu, Kemenhan Rusia mencatat sejak 4 Juni, Ukraina gagal melakukan serangan balik.

Mereka juga melaporkan dalam dua bulan terakhir, Ukraina kehilangan lebih dari 43.000 tentara dan sekitar 5.000 unit peralatan militer termasuk pesawat serta tank.

Dalam konferensi pers itu, Putin juga menegaskan Rusia tak pernah menolak negosiasi untuk menyelesaikan krisis di Ukraina.

"Saya ingin menekankan bahwa Rusia tak pernah menolak negosiasi. Kami juga tak menolak kali ini," kata Putin merespons pertanyaan wartawan, dikutip situs resmi Kremlin.

Putin lalu mengatakan persoalan negosiasi damai juga menjadi topik pembicaraan dirinya dan Erdogan.

Erdogan bertemu Putin di Sochi, Rusia pada Senin. Kunjungan ini bertujuan untuk membujuk Negeri Beruang Merah kembali bergabung dengan perjanjian gandum Laut Hitam.

Pada Juli lalu, Rusia memutuskan keluar dari perjanjian gandum yang ditengahi Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2022.

Putin membeberkan alasan Rusia keluar dari kesepakatan tersebut.

"Rusia terpaksa [mengambil keputusan ini] karena negara-negara Barat telah menghalangi pemenuhan kesepakatan gandum yang menjamin akses produk pertanian Rusia ke pasar global," kata dia.

Barat, lanjut dia, menolak untuk mencabut sanksi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia, menolak untuk melanjutkan pengiriman mesin pertanian dan suku cadang ke Rusia.

Putin juga mengatakan Barat menolak untuk mencabut hambatan logistik dan penyewaan kapal, serta layanan perbankan dan asuransi untuk pengiriman gandum.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami