China: Hak Warga Palestina Diabaikan Jadi Akar Perang dengan Israel
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
China menganggap akar penyebab konflik hingga perang berkepanjangan antara Palestina dan Israel adalah pengabaian terhadap hak-hak warga Palestina, terutama soal hak untuk merdeka.
Beijing pun menegaskan dukungannya terhadap "keadilan rakyat Palestina dalam mempertahankan hak-hak mereka" kala perang Hamas vs Israel makin memanas.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat menjamu Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian di Beijing pada Minggu (15/10).
"Akar penyebab konflik Palestina-Israel adalah hak rakyat Palestina atas kenegaraan (merdeka) telah dikesampingkan sejak lama. China akan terus berpihak pada perdamaian dan mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam menjaga hak-hak nasional mereka," kata Wang seperti dikutip AFP.
"Ketidakadilan bersejarah ini harus diakhiri sesegera mungkin," paparnya menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Wang menuturkan sempat bertelepon dengan Menlu Saudi, Pangeran Faisal bin Farhad untuk mendiskusikan situasi di Palestina-Israel.
Dalam percakapan itu, Wang menuturkan tindakan Israel sekarang "di luar lingkup pertahanan diri" dan pemerintah Israel harus "menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza."
"(Israel) harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh seruan masyarakat internasional dan Sekretaris Jenderal PBB, dan menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza," tambah Wang.
Wang mengatakan kepada Pangeran Faisal bahwa "semua pihak tidak boleh mengambil tindakan apa pun untuk memperburuk situasi dan harus kembali ke meja perundingan sesegera mungkin".
Korban tewas akibat perang Hamas vs Israel bertambah menjadi total 4.138 orang per Minggu (15/10) malam.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan gempuran Israel sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan 2.670 orang dan melukai 9.600 orang lainnya di wilayah tersebut.
Sebanyak 56 orang dinyatakan tewas dan 700 orang lainnya terluka di Tepi Barat Palestina.
Kementerian Kesehatan di Gaza menuding militer Israel "dengan sengaja" menargetkan staf medis dan keluarga di Jalur Gaza.
"Kami menyerukan kepada dunia, organisasi internasional dan bantuan tindakan darurat untuk mengirimkan delegasi medis sukarela dari semua spesialisasi untuk menyelamatkan warga sipil yang terluka di Jalur Gaza," kata Marwan Abu Saada, direktur jenderal Kerja Sama Internasional Kementerian Kesehatan di Gaza, melalui sebuah pernyataan.
CNN tak dapat mengonfirmasi klaim tersebut.
Sementara itu, militer Israel melaporkan korban tewas dari pihaknya juga bertambah menjadi total 1.400 orang per hari Minggu dengan 3.418 orang lainnya terluka.
Perang Israel vs Hamas pun meluas hingga Lebanon, di mana Tel Aviv terus menggempur perbatasan di selatan negara tetangganya itu. Gempuran ke Lebanon dilancarkan Israel demi menumpas kelompok Hizbullah yang dituding membantu Hamas menyerang negaranya.
Setelah sepekan lebih, perang Israel vs Hamas belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Israel bahkan tengah mempersiapkan operas militer besar-besaran ke Jalur Gaza.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net