search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anggota Parlemen Irlandia Cap Israel Teroris dan Apartheid
Kamis, 16 November 2023, 07:40 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Anggota Parlemen Irlandia Cap Israel Teroris dan Apartheid

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Anggota parlemen Irlandia Richard Boyd Barret memberi cap Israel sebagai teroris dan apartheid.

Anggota parlemen dari partai People Before Profit itu mengatakan Israel adalah "negara kolonial pemukim apartheid" dan dibangun atas dasar "pembersihan etnis".

"Poin penting mengenai Israel adalah, sebagai sebuah negara sejak 1948, [negara ini] dibangun atas dasar pembersihan etnis, atas dasar terorisme terhadap rakyat Palestina, atas pendudukan ilegal atas wilayah Palestina, atas pencurian terus-menerus atas tanah Palestina, pembersihan rakyat Palestina dari rumah dan desa mereka," kata Barrett seperti dilaporkan Anadolu.

Apartheid merupakan aturan atau sistem yang pernah berlaku di Afrika Selatan di mana ada segregasi atau diskriminasi atas dasar ras.

Dia menambahkan aksi serangan Israel di Jalur Gaza adalah sebuah "genosida" yang dipenuhi "kejahatan perang" dan "kejahatan terhadap kemanusiaan".

Hingga kini serangan Israel telah menewaskan lebih dari 11.300 warga Palestina. Korban termasuk lebih dari 7.700 perempuan dan anak-anak.

Berbagai fasilitas umum rusak seperti, rumah sakit, masjid, gereja, hancur akibat serangan udara dan darat yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, korban juga berjatuhan di Israel sebanyak hampir 1.200 orang.

"Sulit untuk melihat kematian dan kehancuran, pembantaian yang dilakukan Israel terhadap seluruh penduduk Gaza. Ini adalah kejahatan perang. Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Ini adalah genosida. Ini adalah pembersihan etnis," kata Barrett.

Sementara itu, para pemimpin Barat memihak Israel. Namun Barrett berpendapat mereka sebenarnya tahu kalau Israel telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Meski mereka tahu, lanjut dia, mereka memilih memberikan impunitas pada Israel karena hal itu menguntungkan Barat.

"Joe Biden memperjelas hal ini dalam komentarnya beberapa tahun lalu di mana dia berkata, 'Jika Israel tidak ada, Amerika Serikat akan menciptakannya.' Ini adalah hubungan yang sebenarnya. Negara-negara Barat menggunakan kekerasan Israel untuk menundukkan rakyat Palestina dan mengendalikan wilayah ini, dan kita harus menyerukan hal ini," jelasnya.

Di sisi lain, Barrett memuji gerakan massal pro-Palestina di seluruh dunia. Menurutnya, masyarakat harus terus mendesak pemerintah untuk "menuntut pengusiran duta besar Israel" dan penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Belajar dari pengalaman apartheid di Afrika Selatan, Aljazair yang membebaskan diri dari kolonialisme dan Irlandia yang sebagian besar bebas dari kolonial Inggris, dia yakin Palestina juga bisa bebas.

"Hal ini bisa dilakukan, tapi setiap orang di dunia yang percaya pada kesusilaan dan keadilan perlu berdiri bersama rakyat Palestina di masa-masa sulit ini," kata Barrett.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami