search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sekjen PBB Soal Israel Tolak Palestina Merdeka: Tak Bisa Diterima
Selasa, 23 Januari 2024, 09:06 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Sekjen PBB Soal Israel Tolak Palestina Merdeka: Tak Bisa Diterima

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres geram setelah Israel menyatakan tak mendukung kemerdekaan Palestina.

Dalam unggahan di X, Guterres mengatakan bahwa penolakan Israel atas kemerdekaan Palestina yang tertera dalam solusi dua negara "tak bisa diterima."

"Penolakan untuk menerima solusi dua negara untuk Israel dan Palestina, dan penolakan terhadap hak atas kemerdekaan bangsa Palestina adalah hal yang tidak bisa diterima," kata Guterres dalam twitnya di X, Minggu (21/1).

"Hak bangsa Palestina untuk membangun negaranya sendiri harus diakui oleh semua orang," kata dia menegaskan.

Guterres menyampaikan hal ini setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu (20/1) blak-blakan menolak kedaulatan Palestina.

Netanyahu menyebut kedaulatan Palestina untuk menguasai Tepi Barat tidak sesuai dengan kebutuhan Israel untuk memiliki "kontrol keamanan atas semua wilayah di sebelah barat Sungai Yordan."

Penolakan yang sama juga kembali ia lontarkan saat melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat (19/1).

Pada percakapan pertama mereka dalam satu bulan terakhir itu, Netanyahu menegaskan bahwa Israel harus mempertahankan kontrol keamanan atas Gaza dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

Sejak melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Netanyahu berulang kali bersumpah bakal menumpas habis kelompok Hamas dan ingin mengontrol Gaza untuk menjaga keamanan di kawasan itu.

Hal itu guna mencegah munculnya kelompok Hamas di masa mendatang, yang menjadi kekhawatiran utama Israel di Palestina selama ini.

Sejalan dengan ini, Israel juga tak henti-henti menyerang Gaza tanpa pandang bulu. Lebih dari 25 ribu orang tewas hingga kini.

Serangan Israel di Gaza sejak awal Oktober telah menjadi konflik paling panjang, paling berdarah, dan paling merusak antara kedua wilayah tersebut.

Masyarakat sipil Gaza terus dilanda krisis kemanusiaan hebat karena dilanda kelaparan dan tak bisa mendapatkan air bersih serta akses kesehatan.

(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami