search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gempa Susulan M 4,5 Guncang Tuban
Minggu, 24 Maret 2024, 10:29 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gempa Susulan M 4,5 Guncang Tuban

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa susulan magnitudo 4,5 terjadi di Bawean, Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur, pada Minggu (24/3) pukul 6.14 WIB. 

Gempa susulan tersebut berlokasi di yakni 5,8 Lintang Selatan dan 112,34 Bujur Timur dan 126 kilometer timur laut Tuban.

Lokasi tersebut tak jauh dari episentrum lokasi gempa 6,5 yang terjadi pada 22 Maret, 5,76 Lintang Selatan dan 112,33 Bujur Timur dan 130 kilometer timur laut Tuban.

"(UPDATE) Mag:4.5, 24-Mar-24 06:14:58 WIB, Lok:5.80 LS, 112.34 BT (Pusat gempa berada di laut 126 km Timur Laut Tuban), Kedalaman:2 Km Dirasakan (MMI) III-IV Bawean," tulis peringatan BMKG di media sosial, Minggu (24/3).

Kawasan Tuban dan Bawean masih didera gempa susulan semenjak gempa 22 Maret yang menyebabkan ribuan rumah rusak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 143 Kepala Keluarga (KK) terdampak gempa yang mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3).

Jumlah tersebut berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu (23/3) pukul 00.20 WIB.

"Rincian kepala keluarga terdampak ialah Kabupaten Tuban 10 kepala keluarga, Kabupaten Gresik 130 kepala keluarga, Kabupaten Pamekasan satu kepala keluarga dan Kota Surabaya dua kepala keluarga," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (23/3).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengaku kaget dengan dua gempa signifikan yang menjadi bagian dari rentetan gempa di Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur, Jumat (22/3).

BMKG mencatat dua gempa signifikan dari total 167 gempa yang tercatat hingga Sabtu (23/3) pukul 12.00 WIB.

Pertama, terjadi pukul 11.22 WIB dengan magnitudo 5,9 yang berjarak 37 kilometer arah Barat pulau Bawean. Kedua, terjadi pukul 15.52 WIB dengan magnitudo 6,5 yang berjarak 35 kilometer arah Barat Pulau Bawean.

Daryono menyebut keduanya berada pada kedalaman yang berbeda, dengan pertama terjadi di kedalaman 10 kilometer, sedangkan yang kedua 12 kilometer.

"Jadi, kalau kita melihat apa yang terjadi di Bawean kami juga surprise," ujar Daryono dalam jumpa pers daring, Jumat (22/3).

Dia lantas mengatakan dua gempa tersebut adalah kejadian luar biasa dikarenakan gempa terjadi di kawasan dengan kondisi sesar yang belum terpetakan oleh pihaknya.

Hal ini berbeda dari gempa-gempa yang terjadi di sesar, Cimandiri atau Lembang.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa utama terjadi pada batuan paling lemah.

Kemudian, deformasi terjadi dan meningkatkan tekanan pada bidang lain yang memicu deformasi makin banyak bidang, yang akhirnya membangkitkan gempa lebih besar.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami