Raja Yordania Menelepon Joe Biden Untuk Bicarakan Soal Iran vs Israel
beritabali.com/cnnindonesia.com/Raja Yordania Menelepon Joe Biden Untuk Bicarakan Soal Iran vs Israel
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Raja Yordania, Abdullah, menjalin pembicaraan via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk membicarakan tentang peningkatan eskalasi konflik di Timur Tengah usai serangan udara Iran ke Israel, Minggu (14/4).
Mengutip dari Reuters, Abdullah mengatakan kepada Biden bahwa eskalasi lebih lanjut dari Israel akan memperluas konflik di wilayah tersebut.
Secara terpisah, Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh mengatakan pada hari yang sama, setiap eskalasi di wilayah tersebut akan mengarah pada 'jalan berbahaya'. Sehingga dibutuhkan upaya mengurangi eskalasi oleh semua pihak.
Dalam sambutannya kepada kabinet, Khasawneh mengatakan angkatan bersenjata negara itu akan menghadapi segala upaya pihak mana pun yang berupaya membahayakan keamanan kerajaan.
"Semua pihak harus bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri...dan tidak terseret ke dalam eskalasi yang pasti akan menimbulkan konsekuensi berbahaya," kata Khasawneh.
Kekhawatiran konflik di kawasan pun disampaikan Turki kepada AS.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui telepon pada hari Minggu lalu bahwa Ankara khawatir tentang potensi penyebaran dan eskalasi krisis di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel.
Fidan mengatakan kepada Blinken bahwa akar penyebab krisis di wilayah tersebut adalah aksi militer Israel ke Gaza. Berdasarkan sumber Reuters yang mengetahui perbincangan telepon diplomatik tersebut, Fidan menekankan kepada Blinken bahwa gencatan senjata di Gaza segera serta akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan diperlukan di wilayah tersebut.
Fidan juga mendesak negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel untuk mengirimkan 'pesan yang benar' untuk mencegah meningkatnya ketegangan regional.
Sebelumnya, Kemenlu Iran yang menyatakan serangan tersebut sesuai dengan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tanggapan atas serangan udara terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah.
Iran memulai serangan udara pada Sabtu lalu terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan udara Israel pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibukota Suriah, Damaskus.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal utama.
Teheran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya.
Tel Aviv belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun selama berbulan-bulan telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net