search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bukan Belasan, Ternyata Ratusan Warga Sempat Konsumsi Lawar Merah di Lokasi Pernikahan
Kamis, 23 Mei 2024, 14:23 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bukan Belasan, Ternyata Ratusan Warga Sempat Konsumsi Lawar Merah di Lokasi Pernikahan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem memantau perkembangan kondisi kesehatan ratusan warga yang sebelummya diketahui ikut menyantap olahan lawar merah saat berlangsungnya upacara pernikahan warga di Desa Bebandem, Karangasem.

Kondisi kesehatan ratusan warga ini menjadi perhatian Dinas Kesehatan menyusul adanya dugaan belasan warga Banjar Dinas Kreteg, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem terpapar meningitis usai menyantap olahan lawar yang terbuat dari darah babi mentah di lokasi upacara tersebut pada 10 Mei 2024 lalu.

"Untuk hasil pemeriksaan terhadap warga yang sedang dirawat di RS belum kita terima. Saat ini kita juga memantau perkembangan kondisi kesehatan warga lainnya yang juga sempat ikut menyantap olahan daging babi saat upacara perkawinan berlangsung," kata Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Guti Bagus Putra Pertama dikonfirmasi, Kamis (23/5/2024).

Seperti diungkapkan sebelumnya oleh Kepala Wilayah Bajar Dinas Kreteg, I Kadek Budiarta. Disamping belasan warga yang kini mengalami keluhan kesehatan, juga ada ratusan warga lain pada saat upacara pernikahan berlangsung ikut megibung (makan bersama) menyantap olahan lawar merah yang sama dengan belasan warga yang kini sedang sakit itu.

"Saat upacara juga melibatkan dadia. Untuk jumlah warga dadia sekitar 100 KK, jadi kemungkinan ada ratusan orang yang juga waktu itu megibung menyantap olahan yang sama, termasuk saya juga," ujar Budiasa. 

Budiarta sendiri juga mengaku sempat tidak enak badan beberapa hari yang lalu, namun syukurnya setelah mengkonsumsi vitamin dan obat kondisinya kini berangsur pulih. Sejauh ini pihaknya juga belum mendapatkan informasi apakah ada tambahan lagi warga yang mengalami keluhan kesehatan seperti itu. 

"Sementara tidak ada penambahan, masih sama seperti kemarin," terangnya. 

Diberitakan sebelumnya, dari belasan warga Banjar Dinas Kreteg yang mengalami keluhan kesehatan, 7 warga harus dirawat di rumah sakit, bahkan 2 diantaranya telah dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah (Sanglah). 

Beberapa keluhan yang dialami, seperti demam, pusing, nyeri sendi, kaku bagian leher hingga penurunan kesadaran. Dengan melihat keluhan tersebut, Dinas Kesehatan mengakui memang kuat mengarah ke meningitis telebih seluruhnya memiliki riwayat yang sama yaitu mengonsumsi olahan daging babi yang belum matang.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami