search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Massa Demo Muktamar Disebut Bukan Kader-Pengurus PKB
Sabtu, 24 Agustus 2024, 21:23 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com/Massa Demo Muktamar Disebut Bukan Kader-Pengurus PKB.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Massa pedemo yang menggelar aksi jelang pembukaan Muktamar ke-VI PKB di Nusa Dua, Bali disebut bukan pengurus PKB. Hal ini ditegaskan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda.

Diketahui, ada sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali. Mereka meminta agar Muktamar untuk dibubarkan.

"Hasil investigasi kami, mereka bukan kader dan bukan pengurus PKB. Kami juga menuntut supaya mereka melepas baju atribut PKB yang mereka gunakan karena mereka bukan kader dan bukan pengurus PKB," kata Huda, saat konferensi pers, di Nusa Dua Bali, Sabtu (24/8/2024).

Dia menyebut, maksud terselubung dibalik aksi demo agar citra Muktamar menjadi negatif. Padahal, gelaran Muktamar sudah berjalan dengan baik.

"Aksi ini karena mereka bukan pengurus dan bukan kader BKP, aksi ini sengaja ingin merusak citra dan suasana muktamar yang sudah luar biasa berjalan ini dan enggak ada masalah apa-apa," tegas dia.

"Karena itu aksi mereka adalah penyusupan dari proses legal konstitusional pelaksanaan muktamar ini dan yang sudah mendapatkan izin dari pihak aparat kepolisian," sambungnya.

Lebih lanjut, Huda meminta agar aparat kepolisian untuk membubarkan aksi demo. Karena, akan membuat kegaduhan dan mengganggu aktivitas masyarakat.

"Kita minta kepada aparat kepolisian Pak Kapolda mention langsung kepada Pak Kapolri karena mereka berencana untuk membuat kegaduhan di bumi Bali ini yang kita cintai ini, kita minta supaya aksi itu dibubarkan secepat-cepatnya karena mengganggu ketertiban umum, mengganggu masyarakat yang ada di Bali," imbuh Huda. (sumber: liputan6.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami