search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pesawat Qantas Mendarat Darurat Usai Terjun 6 Ribu Meter Dalam 6 Menit
Kamis, 19 September 2024, 12:22 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pesawat Qantas Mendarat Darurat Usai Terjun 6 Ribu Meter Dalam 6 Menit

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pesawat maskapai Qantas dengan nomor penerbangan QF 1871 terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah terjun bebas hingga 21.000 kaki atau 6.000 meter dalam 6 menit saat dalam penerbangan.

QF 1871 sedang dalam perjalanan dari Brisbane ke Townsville pada Selasa (16/9).

Pesawat mulanya terbang dalam ketinggian lebih dari 30.000 kaki atau 9.144 meter. Lalu tiba-tiba, pesawat turun lebih dari 20.000 kaki atau 6.000 meter dalam beberapa menit.

Pilot kemudian mendesak pendaratan darurat di bandara terdekat. Permintan ini dengan cepat dikabulkan dan pesawat mendarat di Rockhampton pukul 07.15 waktu setempat.

"Sekadar memberi tahu Anda, saat melewati ketinggian sekitar 29.000 kaki, kami kehilangan tekanan," kata pilot tersebut di dalam kabin, dikutip 9 News.

Dalam pernyataan resmi, Qantas mengaku pesawat sempat mengalami masalah.

"Penerbangan kami dari Brisbane ke Townsville dialihkan dengan selamat ke Rockhampton pada Selasa pagi setelah terjadi masalah penurunan tekanan," kata juru bicara Qantas, dikutip Sky News Australia.

Jubir itu juga mengatakan penumpang ke Brisbane dialihkan menggunakan penerbangan alternatif.

Selain itu, Qantas mengakui insiden tersebut merupakan pengalaman yang meresahkan penumpang. Meski demikian, para penumpang dalam kondisi aman.

Qantas juga menyatakan telah meluncurkan investigasi untuk memahami penyebab insiden tersebut.

Kebocoran tekanan pada pesawat bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi penumpang karena kekurangan oksigen. Sementara itu, penurunan tekanan secara tiba-tiba juga menjadi ancaman dan membahayakan integritas struktur pesawat.

Penurunan cepat sebelum pendaratan merupakan praktik standar bagi pilot. Dia akan membawa pesawat ke ketinggian 10.000 kaki jika terjadi penurunan tekanan. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami