search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pipa SPBU di Jembrana Bocor, 200 Liter Pertamax Terbuang
Selasa, 26 November 2024, 09:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pipa SPBU di Jembrana Bocor, 200 Liter Pertamax Terbuang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Insiden tak terduga terjadi di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Negara, Jembrana, pada Jumat (24/11/2024). 

Kebocoran pada pipa saluran bahan bakar jenis Pertamax menyebabkan tumpahan BBM meluber hingga ke selokan. Kondisi ini justru dimanfaatkan sejumlah warga untuk mengumpulkan Pertamax yang tumpah menggunakan ember dan jerigen.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jembrana segera diterjunkan untuk mengantisipasi potensi kebakaran. Tim Damkar menyemprotkan air bercampur busa guna membersihkan tumpahan bahan bakar tersebut.

Salah seorang warga, Mintarno, mengaku telah mencium bau menyengat bahan bakar beberapa hari sebelum kebocoran terungkap. “Awalnya saya kira bau itu berasal dari genangan di sekitar SPBU karena sering hujan. Ternyata, ada kebocoran di pipa saluran Pertamax,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang pegawai SPBU yang enggan disebutkan namanya menyebut kebocoran diduga akibat kerusakan pada sambungan pipa. “Kami langsung menghentikan penjualan Pertamax begitu mengetahui kebocoran. Diperkirakan sekitar satu ton (200 liter-red) Pertamax terbuang akibat insiden ini,” ujarnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Satpol PP Jembrana, I Made Leo Agus Jaya, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak SPBU dan Damkar untuk menangani masalah tersebut. 

“Kami sudah melakukan pembersihan menggunakan air bercampur busa di selokan tempat tumpahan Pertamax untuk mencegah kebakaran,” jelasnya.

Ia juga mengimbau warga agar tidak mengambil bahan bakar tumpah demi keselamatan bersama. “Pertamax ini sangat mudah terbakar. Jika ada percikan api, bisa memicu ledakan dan kebakaran besar,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses penanganan kebocoran masih berlangsung, dan SPBU tersebut untuk sementara tidak melayani penjualan bahan bakar jenis Pertamax.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami