search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertumbuhan Pembiayaan di Bali Melambat
Sabtu, 30 November 2024, 23:40 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Pertumbuhan Pembiayaan di Bali Melambat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Perusahaan pembiayaan, modal ventura, dan fintech peer-to-peer lending di Bali menunjukkan perkembangan yang positif meski ada sedikit pelambatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hingga September 2024, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan di Bali tercatat mencapai Rp11,81 triliun, tumbuh 15,20 persen year-on-year (yoy). 

Meskipun masih tumbuh dengan angka double digit, laju pertumbuhannya melandai dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 57,38 persen yoy. 

Pembiayaan ini didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi serta perawatan mobil dan sepeda motor, yang memegang market share 29,59 persen. 

Selain itu, sektor penyewaan, sewa guna usaha tanpa hak opsi, serta penunjang usaha lainnya menyumbang 13,19 persen dari total pembiayaan.

Meski ada penurunan dalam laju pertumbuhan, tingkat pembiayaan bermasalah tetap terkendali. Non Performing Financing (NPF) untuk perusahaan pembiayaan di Bali pada posisi September 2024 tercatat sebesar 0,86 persen, menurun dibandingkan dengan 1,37 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, penyaluran pembiayaan melalui modal ventura di Bali tercatat mencapai Rp93,54 miliar dengan pertumbuhan 8,18 persen yoy, hal tersebut disampaikan, Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, dalam keterangan tertulisnya belum lama ini di Denpasar.

"Angka ini sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 11,59 persen yoy pada September 2023. Tingkat NPF untuk modal ventura juga tetap terkendali, dengan angka 1,13 persen pada September 2024, sedikit lebih baik dibandingkan dengan 1,34 persen pada tahun sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu, sektor fintech peer-to-peer lending menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pembiayaan yang meningkat pesat sebesar 67,50 persen yoy, mencapai Rp1,42 triliun. 

"Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 36,72 persen yoy pada September 2023. Namun, seiring dengan meningkatnya volume pembiayaan, tingkat Wan Prestasi 90 hari (TWP 90) untuk fintech peer-to-peer lending juga mengalami sedikit kenaikan menjadi 1,60 persen pada September 2024, dibandingkan dengan 1,32 persen pada tahun sebelumnya. Meski demikian, tingkat wan prestasi tersebut masih dalam rentang yang terkendali," paparnya.

Secara keseluruhan, meskipun ada pelambatan dalam laju pertumbuhan beberapa sektor pembiayaan, perkembangan ini menunjukkan stabilitas sektor pembiayaan di Bali yang terus mencatatkan angka pertumbuhan positif dan terjaga di tengah tantangan ekonomi.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami