search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siswa di Gianyar Belajar di Rumah Saat Ramadhan, Orang Tua Diminta Berperan Aktif
Senin, 3 Maret 2025, 16:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Siswa di Gianyar Belajar di Rumah Saat Ramadhan, Orang Tua Diminta Berperan Aktif.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pemerintah pusat menertibkan edaran mengenai pelaksaan belajar mengajar di bulan Februari hingga awal Maret 2025. Pemerintah menginstruksikan pendidikan formal untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. 

Kebijakan ini mengharuskan siswa untuk belajar di rumah dengan pendampingan orang tua yang bertanggung jawab memantau perkembangan belajar anak-anak mereka.

Pengurus Yayasan Ketut Alon, Made Ariasa, keberhasilan pembelajaran di rumah sangat bergantung pada kesiapan mental dan kedisiplinan anak-anak. 

"Tanpa kesadaran dan tanggung jawab yang kuat, tidak jarang kita temui anak-anak yang lebih tertarik bermain di luar rumah atau bahkan melanggar aturan, seperti mengendarai sepeda motor tanpa pengawasan orang tua," jelas Made Ariasa.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Taman Pendidikan Sarin Rare dari Yayasan I Ketut Alon menggelar kegiatan Mlajah Jumah untuk memperkuat pendidikan karakter. 

Kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan dari KPAD Provinsi Bali dan RS Ari Canti, serta mengundang anak-anak PAUD/TK dan SD untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kreatif, seperti lomba mewarnai gambar, menggambar, peragaan busana adat, dan olah logika matematika. Kegiatan yang diikuti oleh hampir 200 anak ini bertujuan untuk menggali potensi kreativitas dan karakter sejak usia dini.

Menurut Made Ariasa, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar yang mengajak para orang tua untuk membuka lebih banyak ruang bagi kegiatan positif dan kreatif bagi anak-anak mereka. 

"Di era modern ini, orang tua lebih disarankan untuk berperan sebagai pembimbing (Tut Wuri Handayani) dan memberi contoh nyata (Ing Ngarso Sung Tulodo), bukan sekadar memaksakan cita-cita mereka terhadap anak," ujar Made Ariasa.

Kegiatan Mlajah Jumah ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan 15 tahun Taman Pendidikan Sarin Rare dengan tema "Memperkuat Akar Pendidikan Keluarga dan Penguatan Pendidikan Karakter." 

Tema ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan yang tidak hanya mencakup aspek akademik, tetapi juga penguatan karakter anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi individu yang mengenal asal-usul dan tradisi leluhur mereka.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya dapat terus berkembang dalam dunia pendidikan, tetapi juga membangun karakter yang kuat, yang akan menjadi modal utama mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan," tutup Made Ariasa. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami