Buru Pelaku Penembakan Bule, Polda Bali Kerahkan Jaringan Polda Jawa dan NTB
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Tim gabungan Polda Bali dan Polres Badung terus mendalami penyelidikan kasus penembakan dua warga negara asing (WNA) asal Australia di Casa Santisya Vila, kawasan persawahan Jalan Pantai Munggu Seseh, Banjar Sedahan, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Sabtu, 14 Juni 2025 pukul 00.15 dini hari.
Hingga kini, dua pelaku misterius yang diduga gengster asal Australia belum berhasil ditangkap. Polda Bali pun mengerahkan jaringan Polda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara untuk mempersempit ruang gerak pelaku yang kabur.
Kabid Humas Polda Bali Kombespol Ariasandy menerangkan bahwa penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan Zivan Radmanovic (33) dan melukai Sanar Ghanim (35) masih terus berlanjut.
"Teman-teman tim gabungan masih bekerja dan berkoordinasi dengan semua stakeholder termasuk teman-teman Polda tetangga Jawa Timur, Nusa Tenggara untuk mengejar keberadaan pelaku," ungkapnya, Senin (16/6/2025).
Baca juga:
Dua Bule Ditembak di Vila Badung, Satu Tewas
Dalam tiga hari terakhir, penyidik telah memeriksa tujuh orang saksi dan kemungkinan pemeriksaan saksi tambahan masih terbuka. Sementara korban selamat, Sanar Ghanim, saat ini telah keluar dari rumah sakit dan berada dalam pengawasan ketat pihak keluarga dan kepolisian.
Ariasandy memastikan bahwa korban dan para saksi lain masih dalam perlindungan kepolisian demi kelancaran proses penyidikan.
"Keterangan saksi akan menjadi kunci dalam pengungkapan perkara tersebut. Korban dan para saksi lainnya masih dalam pengawasan," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga telah menyiapkan jalur kerja sama internasional melalui Hubungan Internasional (Hubinter) Mabes Polri, jika ditemukan indikasi pelaku telah kabur ke luar negeri.
"Tentunya kalau di luar negeri kami pasti berkoordinasi dengan hubinter. Itu ada peluang ke sana kalau memang indikasinya pelakunya (ke luar negeri)," jelasnya.
Mengenai jumlah pelaku, Ariasandy menyebutkan masih menunggu hasil pemeriksaan saksi, alat bukti, serta rekaman CCTV untuk memastikan jumlah pasti pelaku dalam kasus brutal ini.
"Jumlah pelaku akan disimpulkan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, alat bukti, dan rekaman CCTV," tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy