search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Biden Naik Pitam Zelensky Minta AS Terus Pasok Senjata
Selasa, 1 November 2022, 15:14 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Biden Naik Pitam Zelensky Minta AS Terus Pasok Senjata

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden kehilangan kesabaran saat bertelepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky lantaran Kyiv meminta bantuan senjata kepada Washington. Hal tersebut terungkap setelah media AS membeberkan isi percakapan Biden dan Zelensky via telepon pada Juni lalu, empat bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina berlangsung.

Menurut laporan NBC News, Biden merasa jengkel saat Zelensky membeberkan daftar bantuan militer tambahan yang masih dibutuhkan Ukraina. Padahal, sebelumnya, Biden baru menjelaskan AS telah memberi lampu hijau pemberian bantuan militer tambahan senilai US$1 miliar untuk Ukraina. 

Salah satu sumber yang mengetahui percakapan Biden-Zelensky itu menyebut sang Presiden AS sempat meninggikan volume suaranya di tengah percakapan dengan Zelensky.

Dalam perbincangan itu, menurut sumber, Biden mengatakan AS sudah menunjukkan kemurahan hati dan komitmennya untuk menggelontorkan sejumlah besar bantuan terhadap Ukraina.

Dalam percakapan itu, Biden bahkan disebut mengatakan Zelensky seharusnya bisa menunjukkan lebih banyak rasa terima kasih kepada AS.

Biden mengatakan dia telah memberi tahu Zelensky tentang bantuan $1 miliar dan bersumpah AS "tidak akan goyah dalam komitmen kami kepada rakyat Ukraina saat mereka berjuang untuk kebebasan mereka."

Beberapa pekan sebelum panggilan telepon berlangsung, Biden juga dilaporkan merasa frustrasi karena Zelensky mengatakan kepada publik bantuan militer dari AS tak kunjung tiba.

Namun, menurut pemerintah, hubungan kedua pemimpin itu kini membaik dalam empat bulan terakhir, demikian dikutip The Independent.

Setelah ketegangan dengan Biden di telepon itu ,Zelensky segera meredakan ketegangan. Ia menyimpulkan bahwa tidak baik memiliki gesekan dengan presiden AS, menurut dua sumber yang akrab dengan pandangan pemerintah Ukraina.

Tak lama setelah komunikasi berlangsung, Zelensky juga melayangkan pernyataan pers soal percakapannya dengan Biden. Dalam pernyataannya, ia berterima kasih kepada Biden atas bantuan yang dijanjikan AS bagi negaranya.

"Saya melakukan percakapan penting dengan Presiden AS Biden hari ini," katanya dalam pidato yang direkam dalam video pada 15 Juni.

"Saya berterima kasih atas dukungan AS ini. Ini sangat penting untuk pertahanan kami di Donbas."

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Biden dan Zelensky rutin melakukan percakapan telepon. AS bersama negara sekutu juga terus mengirimkan serangkaian bantuan militer seperti senjata hingga bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.

Biden juga dilaporkan telah berdiskusi dengan Kongres AS untuk menambah anggaran bantuan sekitar US$50 miliar atau sekitar Rp781 triliun bagi Ukraina pada pertengahan November.

Namun, penolakan bantuan AS untuk Ukraina meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa pihak bahkan mendesak Gedung Putih agar segera bernegosiasi langsung dengan Rusia.

Menurut pemerintah, AS telah mengeluarkan bantuan sekitar US$17,6 miliar atau Rp265 triliun untuk membantu Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari lalu.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami