search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jenguk Anak Diikat Rantai, Bupati Tabanan Penuh Haru dan Sedih
Selasa, 25 Oktober 2022, 11:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jenguk Anak Diikat Rantai, Bupati Tabanan Penuh Haru dan Sedih.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Penuh rasa haru dan sedih terpancar dari raut wajah Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, ketika menjenguk anak di bawah umur yang diduga menjadi korban kekerasan oleh orang tuanya, Senin, (24/10) malam di Polres Tabanan.

Korban, yakni anak berusia tiga dan enam tahun itu, diduga dianiaya oleh orang tuanya dengan kondisi diikat lehernya menggunakan rantai. Video kejadian kekerasan itu pun sempat viral di media sosial baru-baru ini.

Bupati Sanjaya, yang saat itu didampingi Kapolres Tabanan dan jajaran, Sekda dan OPD terkait, sangat menyayangkan tindak kekerasan ini, apalagi terjadi di wilayah Tabanan. 

"Saya selaku pimpinan di Kabupaten Tabanan, selaku Bupati, merasa sangat prihatin, sangat-sangat prihatin terhadap kejadian apa yang melanda di wilayah kami di Kabupaten Tabanan, yakni aksi kekerasan terhadap anak," ujar Sanjaya.

Sanjaya menuturkan, awalnya sangat terkejut mendengar informasi ini ada penganiayaan anak, dimana kebetulan saat itu Bupati Sanjaya usai Rapat penanganan pasca bencana di Denpasar. Tidak menunggu lama, usai mendengar kabar tersebut, Sanjaya langsung melihat korban dan pelaku secara langsung di Polres Tabanan. 

"Kebetulan masih penanganan di Kantor Polres Tabanan. Astungkara, tadi saya juga melihat anaknya secara langsung, ada anak berumur 6 tahun yang sempet dirantai kemarin, sama adiknya umur 3 tahun," ungkap Sanjaya, yang saat itu juga sempat melakukan perbincangan dengan anak tersebut sembari memberikan oleh-oleh kemudian sempat juga dipeluk oleh anak tersebut. 

Di kesempatan itu, orang nomor satu di Tabanan itu juga sempat melihat orang tua korban yang merupakan perantauan asal Kalimantan yang tinggal di Tabanan. Saat itu, Sanjaya mengungkapkan keprihatinannya dan menanyakan apa yang menjadi penyebab orang tuanya tega melakukan kekerasan ini yang menurutnya tidak manusiawi. 

Dalam hal ini, Bupati Sanjaya sangat mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada Kapolres Tabanan dan jajaran. Lebih lanjut menurut Sanjaya, sebandel-bandelnya anak, mereka merupakan buah hati yang tidak patut diperlakukan secara kasar serta menghimbau masyarakat agar jangan sampai melakukan kekerasan atau perlakuan yang tidak baik terhadap anak.

"Ini perlu juga menjadi atensi buat kita di Kabupaten Tabanan, melalui Dinas Sosial, Camat, Perbekel, Bendesa Adat, semua Ayo sama-sama menjadikan kejadian ini sebuah pembelajaran yang berharga buat kita. Mudah-mudahan tidak menyebar kedapannya dan jangan pernah memberikan perlakuan yang tidak baik kepada Anak. Mari kita sama-sama stop kekerasan pada anak," pinta Sanjaya.

Dalam kesempatan tersebut, Kadis Sosial P3A I Gede Gunawan mengungkapkan bahwa saat ini, Pemkab Tabanan melalui Dinas Sosial P3A telah berkolaborasi dengan pihak polres Tabanan dalam penyediaan rumah singgah sementara kepada anak-anak yang menjadi korban, yang didampingi oleh konselor dari dinas Sosial. 

Sementara, sesuai keterangan pelaku yang juga orang tua korban, menuturkan bahwa alasannya merantai anaknya karena pikirannya buntu dan emosi karena anaknya sangat aktif. Ia mengatakan juga telah melakukan hal yang salah karena memberikan efek jera yang di luar batas kemanusiaan. 

"Ya memang saya salah, saya akui saya salah melebihi batas sewajarnya Pak. Saya mohon maaf dan saya menyesal," ucapnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami