search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jurnalis Rusia: Diktator Paranoid Putin dan Kroninya Akan Hancur
Selasa, 10 Mei 2022, 11:50 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Jurnalis Rusia: Diktator Paranoid Putin dan Kroninya Akan Hancur

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dua jurnalis Rusia mempublikasikan setidaknya 30 artikel yang mengkritik Presiden Vladimir Putin dan pemerintahannya di media pro-Kremlin, Senin (9/5).

"Putin dan kroninya bakal hancur dan menghadapi pengadilan setelah perang usai," kata jurnalis Rusia, Egor Polyakov and Alexandra Miroshnikova, dalam artikel mereka yang dipublikasikan di lenta.ru.

"Putin dan asosiasinya tidak akan bisa membenarkan diri atau kabur setelah kalah perang," lanjut mereka.

Tak hanya mengatakan Putin bakal hancur, kedua jurnalis itu menyebut Putin sebagai "diktator paranoid."

"Putin adalah diktator paranoid. Putin harus mundur. Dia memulai perang yang tak masuk akal dan membawa Rusia ke dalam parit," kata Polyakov dan Miroshnikova dalam artikel mereka, dikutip oleh media independen Rusia, Mediazone.

Kedua jurnalis tersebut juga menuduh Putin berbohong terkait alasannya menginvasi Ukraina.

"Putin berkali-kali berbohong atas rencana Rusia untuk Ukraina, menyebut satu tujuan di awal kemudian menggantinya secara menyeluruh."

Selain itu, mereka menilai seruan Putin untuk pembebasan Donbas, denazifikasi, dan demiliterisasi Ukraina merupakan contoh dari pembenaran perang yang tak perlu. Setiap artikel kritik yang dibuat kedua jurnalis ini memiliki imbauan di bawah berita utama mereka.

"Sangkalan: Materi ini tidak disetujui oleh negara, maka dari itu administrasi kepresidenan bakal menghapusnya. Dalam kata lain: SIMPAN TANGKAPAN LAYAR SECEPATNYA sebelum artikel ini dihapus," berikut isi imbauan tersebut.

Isu lain yang diangkat kedua jurnalis ini adalah peringatan 77 tahun kekalahan Uni Soviet atas Nazi Jerman, di mana mereka mengkritik Putin karena menggunakan Hari Kemenangan untuk membenarkan serangan ke Ukraina.

Kedua jurnalis tersebut juga menuduh pejabat pertahanan Rusia berbohong kepada kerabat korban tewas kapal Moskva yang tenggelam beberapa waktu lalu.

Polyakov dan Miroshnikova merupakan editor bisnis di media pro-Kremlin lenta.ru. Perusahaan induk media itu baru saja dibeli oleh Sberbank, yang merupakan salah satu perusahaan yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami