search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Nelayan Filipina Tewas Ditabrak Kapal Asing di Laut China Selatan
Kamis, 5 Oktober 2023, 07:14 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/3 Nelayan Filipina Tewas Ditabrak Kapal Asing di Laut China Selatan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tiga nelayan Filipina tewas usai kapalnya ditabrak kapal asing di Laut China Selatan pada Senin (2/10).

Petugas penjaga pantai melaporkan kapal nelayan Filipina berjenis FFB Dearyn diserang sebuah kapal asing di dekat Scarborough Shoal sekitar pukul 04.20 pagi waktu setempat.

Tiga orang tewas dalam insiden tersebut. Sementara itu, sebelas kru kapal lainnya selamat. Mereka menggunakan sampan masing-masing untuk mencapai daratan Provinsi Pangasinan pada Selasa (3/10) pagi, sambil membawa jenazah kawannya.

Salah satu korban tewas merupakan kapten kapal.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior mengatakan saat ini petugas penjaga pantai tengah "melacak kembali jalur dan memeriksa semua kendaraan yang dipantau di area tersebut sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung."

"Kami memastikan para korban, keluarganya, dan semua orang bahwa kami akan mengerahkan segala upaya untuk meminta pertanggungjawaban kepada mereka yang bertanggung jawab atas insiden laut yang tidak menguntungkan ini," kata Marcos Jr. dalam unggahan di X, seperti dikutip CNN.

Dia juga meminta agar semua pihak menahan diri atas berbagai spekulasi.

Dalam update terbaru, penjaga pantai Filipina melaporkan bahwa pihaknya bakal menjangkau sebuah kapal tanker minyak yang terdaftar di bawah bendera Kepulauan Marshall.

Kapal milik Kepulauan Marshall itu diduga berada di area tersebut saat insiden serangan terjadi. Hal ini diketahui berdasarkan data lalu lintas laut dan kesaksian para korban.

Kawasan Laut China Selatan merupakan jalur laut seluas 1,3 juta mil persegi yang sangat penting bagi perdagangan internasional. Setiap tahun, sekitar sepertiga pengiriman global senilai triliunan dolar melewati area ini.

Artinya, kapal-kapal kontainer besar dan tanker minyak secara rutin berlayar melewati wilayah tersebut.

Area ini juga merupakan daerah strategis untuk menangkap ikan yang biasa digunakan para nelayan Filipina sebagai mata pencahariannya.

Area ini juga merupakan titik panas sengketa maritim antara Filipina dengan China. Beijing mengklaim hampir sebagian besar Laut China Selatan yang bertabrakan dengan klaim sejumlah negara, termasuk Manila.

Scarborough Shoal atau yang dikenal sebagai Bajo de Masinloc oleh Filipina dan Pulau Huangyan oleh China, merupakan area pemancingan kecil namun strategis yang menjadi sumber ketegangan antara Manila dan Beijing.

Area ini telah menjadi saksi atas berbagai tensi yang terjadi antara kapal-kapal kedua negara. Biasanya, kapal-kapal militer China berlayar di kawasan tersebut dan bersanding dengan kapal kayu nelayan Filipina yang jauh lebih kecil.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami